Liputan6.com, Jakarta - Delima, istri pimpinan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso ditangkap di Pegunungan Tambarana, Poso, Sulawesi Selatan.
Saat ditangkap, Delima mengenakan kerudung panjang hitam dan cadar cokelat bermotif. Wajahnya hampir tak terlihat. Hanya mata yang tampak sayu. Berita tersebut menyita perhatian pembaca Liputan6.com.
Baca Juga
Berita lainnya yang juga tak kalah menyita perhatian pembaca terutama di kanal News adalah pemakaman teroris Santoso yang dijaga ketat oleh ratusan personel.
Advertisement
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalamĀ Top 3 News:
1. Inilah Delima, Bidadari Santoso di Pegunungan Tambarana
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan Delima merupakan istri kedua dari Santoso yang ikut dalam pelarian kelompok teroris itu. Dia ditangkap dalam keadaan hidup dan tanpa ada perlawanan kepada petugas.
"Sekarang lagi dibawa ke Polda Sulawesi Tengah untuk diperiksa. Nanti dia akan diurus oleh polwan," tutur Tito setelah mengikuti kegiatan Bhakti Kesehatan Polri 2016 di Gelanggang Olahraga (GOR), Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu.
Pada penangkapan itu, polisi tidak menemukan senjata atau bahan peledak di tubuh Delima. Keterlibatannya dalam aksi teror Santoso pun masih terus diselidiki.
2. Polisi Tangkap Delima, Istri Kedua Santoso
Polisi menangkap istri pemimpin kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso di pegunungan Tambarana, Poso, Sulawesi Selatan. Sang istri bernama Delima itu ditangkap sekitar pukul 09.30 Wita, Sabtu (23/7/2016).
Tito menjelaskan, Delima akan diminta keterangan sekaligus diperiksa kesehatannya karena selama pelariannya dia selalu berada di hutan. Delima akan mendapat penjagaan khusus dari polwan.
"Kami akan tes kesehatan terlebih dahulu. Baru kami periksa terkait keterlibatannya," jelas Tito.
3. Proses Pemakaman Teroris Santoso Dijaga 500 Polisi
Jenazah pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT),Ā Santoso, telah diserahkan ke keluarga pagi ini pukul 08.20 Wita. Jenazah gembong teroris itu langsung diterima oleh adik Santoso.
Untuk proses pemakaman Santoso, polisi membentuk satuan tugas (satgas) berjumlah 500 personel untuk pengamanan.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian kemarin menginstruksikan agar proses pemakaman Santoso dijaga ketat.
"Prinsipnya adalah agar pada waktu pemakaman jangan sampai menimbulkan kegaduhan dan aksi heroik dan lain-lain. Karena dia (Santoso) adalah pelanggar hukum," kata Tito.
Ā
Ā