Novanto Janji Tak Rebut Kursi Menteri Desa

Mendengar guyonan itu, para kader PKB bersorak. Novanto turun dari panggung, langsung disalami Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Jul 2016, 04:55 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2016, 04:55 WIB
Setya Novanto PKB
Mendengar guyonan itu, para kader PKB bersorak. Novanto turun dari panggung, langsung disalami Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tokoh partai politik yang menghadiri peringatan hari lahirnya atau harlah ke-18 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), diminta menyampaikan testimoni dan ucapannya.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto pun mendapat giliran menyampaikan testimoni dan ucapan kepada PKB.

"Atas nama Partai Golkar, saya ucapkan selamat hari ulang tahun ke-18," ucap Novanto di DPP PKB, Jakarta, Sabtu (23/7/2016) malam.

Namun, sebelum mengakhiri testimoni, pria yang pernah duduk sebagai ketua DPR itu menyindir isu reshuffle.

"Partai Golkar tanpa NU itu enggak bisa besar. Makanya, waktu pertama kali (jabat ketua umum) saya ke Surabaya. Saya langsung ke Jombang, itu langsung sujud di makam Gus Dur," cerita Novanto.

Dari makam Gus Dur, Novanto mengaku mendapatkan ilham untuk tidak mengambil posisi menteri desa, yang kini diduduki kader PKB, Marwan Jafar.

"Karena isunya Golkar ingin menteri desa, di situ dibilang enggak boleh," tutur Novanto yang disambut gelak tawa.

Novanto kembali menegaskan bahwa janji Golkar tak akan mengambil posisi menteri desa.

"Jadi Partai Golkar enggak akan ambil PKB. Ini janji Partai Golkar," pungkas Novanto.

Mendengar guyonan itu, para kader PKB bersorak. Novanto turun dari panggung, langsung disalami Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Selain itu, Marwan juga ikutan sambil tersenyum.

Tak lama, Novanto langsung beranjak dari tempat duduk. Sejumlah awak media langsung mengonfirmasi perkataannya tersebut.

"Kan kita diisukan ngambil (posisi) menteri desa. Tadi kita sangat hormat dan kita tak berpikiran, berkaitan dengan kementerian. Karena semua itu adalah hak prerogatif presiden, apalagi PKB adalah saudara kami," pungkas Novanto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya