Luka Tembak di Dada Akhiri Napas Terpidana Mati Seck Osmane

Sebuah peluru menembus dadanya dan menghentikan jantungnya berdetak.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Jul 2016, 12:51 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 12:51 WIB
20160729-Jenazah-Terpidana-Mati-Jakarta-IA
Jenazah terpidana mati asal Senegal, Cajetan Uchenna Onyeworo alias Seck Osmanu saat berada di RS Saint Carolus, Jakarta, Jumat (29/7). Seck Osmanu merupakan 1 dari 4 nama terpidana yang dieksekusi di Lapas Nusakambangan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Penantian Cajetan Uchena Onyeworo Seck Osmane selama 13 tahun telah berakhir. Dia berhadapan dengan regu tembak di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat dini hari.

Sebuah peluru menembus dadanya dan menghentikan jantungnya berdetak.

"Luka hanya di dada. Saya dengar satu kali tembak," ujar Rohaniwan Yayasan Gita Eklesia pendamping Seck, Rina, ketika ditemui di Rumah Duka Rumah Sakit St Carolus, Jakarta, Jumat (29/7/2016).

Menurut dia, jenazah Seck disemayamkan di Rumah Duka Rumah Sakit St Carolus hingga Senin 1 Agustus 2016. "Jenazah akan dikirim Senin malam," kata Rina.

Sejumlah kerabat Seck ikut menunggu di rumah sakit tersebut. Mereka akan mendampingi jenazah Seck hingga ke Nigeria.

Terpidana mati asal Sinegal, Seck Osmane. (Istimewa)

Sebelumnya, Seck Osmane melalui pengacaranya Farhat Abbas meminta ampun kepada Presiden Jokowi melalui video yang dikirim kepada Liputan6.com. Pada video itu, Seck meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat.

"Pak Presiden aku minta tolong, maafin saya. Ini kesalahan saya, aku salah banget. Tapi aku minta tolong banget maafin saya. Kesalahan saya," ujar Osmane dengan Bahasa Indonesia dalam video yang diambil oleh Farhat. (Linus Sandi Satya)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya