Gemuruh Gunung Gamalama Masih Terdengar

Status vulkanik gunung tersebut masih Waspada atau pada Level II.

oleh Hairil Hiar diperbarui 03 Agu 2016, 09:09 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2016, 09:09 WIB
20160803-gunung gamalama-ternate-abu vulkanik
Petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pemantau Gunung Api Gamalama mengamati pergerakan aktivitas gunung yang ada di Ternate tersebut. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Liputan6.com, Ternate - Gunung Gamalama kembali menghembuskan abu vulkanik. Hembusannya setinggi 500-600 meter. Gemuruh masih terdengar dari gunung yang berada di Pulau Ternate, Kepulauan Maluku tersebut.

Petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pemantau Gunung Api Gamalama Martanto mengatakan, sesekali gemuruhnya menghilang.

Oleh karena itu, status vulkanik gunung tersebut masih Waspada atau pada level II.

"Makanya saat ini statusnya masih pada Level II atau Waspada, dan rekomendasi jarak amannya masih 1,5 kilometer dari puncak Gunung Gamalama," kata Martanto saat disambangi Liputan6.com di Pos Pamantauan Gunung Gamalama, Ternate, Rabu (3/8/2016).
<img alt="Gunung Gamalama mengeluarkan abu vulkanik sejak Rabu (3/8/2016) pagi. (Istimewa)" src="http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/1305951/big/005633700_1470191520-WhatsApp_Image_2016-08-03_at_08.16.27.jpeg" class="big" />
Gunung Gamalama mengeluarkan asap putih keabuan mulai pukul 06.28 WIT. Namun hingga kini gunung itu belum meletus.

"Kalau kita berdasarkan data saja, selama tidak ada kenaikan dari aktivitas vulkanik ya kita tidak akan menaikkan atau menurunkan statusnya. Sehingga mulai pukul 06.28 WIT sampai sekarang masih tremor-tremor (gempa) saja," ujar Martanto.
​
Menurut dia, BMKG Ternate mengungkapkan penyebab 'bangunnya' Gunung Gamalama adalah gempa tektonik yang terjadi di sekitar 86 kilometer arah barat daya Ternate. Gempa tersebut berkekuatan 8,6 skala Richter.

Dia mengatakan gempa tersebut terekam pukul 06.00 WIT. Selang 30 menit, Gunung Gamalama menghembuskan asap. Hembusan abu vulkanik ini menyebabkan hujan debu ke wilayah Ternate Utara.

"Jadi ini gempa tektonik dan bukan gempa vulkanik, sehingga tidak ada erupsi. Kalau gempa vulknik itu lempeng dari badan gunung Gamalama itu sendiri. Sementara gempa tektonik adalah pergerakan lempeng yang ada di barat daya Ternate ini," Martanto menjelaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya