Dua Bahaya Intai Ternate

Baik warga maupun pendaki dilarang mendekati lereng Gunung Gamalama di Maluku Utara.

oleh Hairil Hiar diperbarui 01 Agu 2016, 06:27 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2016, 06:27 WIB
6 Gunung Berstatus Waspada di Indonesia-Gunung Gamalama
Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, masih menyemburkan abu vulkanik. Namun status gunung itu tetap waspada (Level II). (Istimewa)

Liputan6.com, Ternate - Aktivitas Gunung Gamalama belum mengalami penurunan secara signifikan. Pada Minggu 31 Juli 2016, pukul 15.54 WIT, masih terjadi kegempaan serta hembusan asap putih tebal.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane, mengatakan, pada pukul 15.54 WIT, telah terjadi gempa vulkanik dalam sebanyak enam kali dengan amplitudo berkisar 6-50 mm, dan vulkanik dangkal sebanyak tiga kali dengan amplitudo sebanyak 11-45 mm, dengan gempa tremor menerus sejak pukul 16.11 WIT hingga malam ini.

Dia mengatakan, dengan amplitudo berkisar 1.5-7 mm, berpotensi terjadi letusan susulan meskipun tidak dapat dipastikan kapan letusan akan terjadi. "Hingga saat ini tingkat aktivitas gunung Gamalama masih di level II (waspada)," ucap dia.

Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate Hasyim Yusuf mengatakan, setelah terjadi peningkatan aktivitas gunung api Gamalama, semua jalur pendakian saat ini ditutup.

"Masyarakat di sekitar Gunung Gamalama maupun para pendaki dilarang untuk tidak beraktivitas dalam radius 1.5 km dari kawah puncak gunung Gamalama," tutur dia.

Menurut Darno, dari hasil koordinasi BPBD Kota Ternate di kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Gamalama, pada pukul 19.15 WIT, telah terjadi peningkatan aktivitas, baik gempa tremor maupun vulkanik dalam dan dangkal. "Kemungkinan letusan bisa terjadi bila aktifitas gunung kembali meningkat," kata dia.

Dia meminta kepada  warga agar tetap waspada serta selalu mendengar arahan dari pihak yang berkompeten dalam hal ini Pemkot Ternate melalui BPBD.

"Kita tetap waspada dan siaga karena sekarang dua bahaya sedang mengancam baik gunung maupun musim hujan yaitu banjir. Jadi kita tetap berada di lapangan," ucap Darno.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya