Liputan6.com, Madinah - Sebanyak 42 calon jemaah haji dari embarkasi Banjarmasin (BDJ 02) bergeser dari Madinah menuju Mekah. Mereka pun tiba di kota kelahiran Nabi itu pada Sabtu 20 Agustus 2016.
Namun begitu, sejak tiba di Mekah, mereka tidak dapat melaksanakan ibadah umrah wajib. Ini lantaran para jemaah belum mengambil Miqat di Bir Ali, 11 kilometer dari Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi.
Akhirnya mereka pun kembali ke masjid Bir Ali pada Senin 22 Agustus 2016. Hal itu disambut haru para jemaah yang mendambakan ingin menunaikan ibadah umrah.
Advertisement
Kejadian ini bermula saat rombongan berangkat dari Madinah menuju Mekah pada Jumat 19 Agustus 2016 pukul 16.30 waktu Arab Saudi (WAS).
Mereka seharusnya berhenti di Bir Ali, jarak sekitar 15 menit dari Madinah, mengambil miqat untuk umrah wajib. Namun, setelah sekian lama, bus tak kunjung berhenti hingga para jemaah mulai bertanya.
Ketua rombongan Norfahmi Jawawi menuturkan pihaknya sempat menanyakan kepada sopir tempat pemberhentian di miqat tersebut. "Ayna Bir Ali (di mana Bir Ali)?” tapi selalu dijawab, “Hunaka (di sana)," kata dia di Mekah, Senin 21 Agustus 2016.
Sadar bahwa Bir Ali sudah terlewati, para jemaah kompak meminta sopir untuk berputar kembali ke arah Madinah, namun dia menolak.
“Saat diminta muter balik, sopirnya bicara dengan Bahasa Arab yang kita tidak paham dalam nada keras dan menunjuk satu arah ke Mekah. Jadi dia menolak muter balik,” terang dr Laora, petugas kesehatan haji yang juga ikut dalam rombongan bus tersebut.
Akhirnya, bus itu tiba di Mekah, tepatnya di Hotel Sura Man Raa Syisyah- Mekah, persis di sebelah kiri Kantor Daker Mekah. Selaku ketua rombongan, Norfahmi segera melaporkan kejadian itu kepada Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat.
Usai itu, Daker Mekah menggelar rapat untuk menentukan langkah berikutnya. Pertemuan dihadiri Kadaker Mekah, Tim Konsultan Bimbingan Ibadah Tawabuddin dan Prof Aswadi. Hasilnya jemaah BDJ 02 harus dikembalikan ke Bir Ali untuk mengambil Miqat.
Akhirnya setelah melalui proses birokrasi di Arab Saudi, para jemaah diperbolehkan berangkat ke Bir Ali. Perusahaan Rawahil berkenan memfasilitasi bus yang mengantarkan mereka dari Mekah ke Bir Ali.
Jemaah pun lega dengan langkah tersebut. Gelisah yang sudah menggelayuti mereka selama dua hari itu langsung hilang.
“Alhamdulillah. Kemarin perasaan kami sedih, kini hari ini terganti dengan kebahagiaan. Rasanya lapang betul. Kami banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantunya,” ujar seorang jemaah Saini (47).
Kadaker Mekah Arsyad Hidayat menyatakan pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik kepada para jemaah untuk dapat melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Penantian mereka berhaji selama bertahun-tahun jangan disambut dengan kekecewaan.
“Ini menjadi kewajiban kami bagaimana bisa mengembalikan mereka ke tempat miqat semula, yaitu di Bir Ali. Mereka sudah menunggu lama untuk berhaji, ada yang 8 tahun, 10 tahun. Ini ibadah haji pertama yang bagi mereka harus sempurna,” jelas Arsyad Hidayat.
Kepada para jemaah, Arsyad mengatakan bahwa keberangkatan mereka ke Bir Ali tidak terlepas dari doa dan harapan yang telah dipanjatkan. Arsyad berharap, kejadian ini menjadikan para jemaah semakin bersungguh-sungguh dalam menjalani ibadah. “Silahkan laksanakan niat dengan baik dan jangan terpisah, selalu bersama,” ujar Arsyad.