Masjid Cantik Bir Ali, Tempat Miqat Jemaah Haji

Di sinilah tempat miqat (berpakaian ihram) bagi jemaah calon haji Indonesia yang ingin memasuki Masjidil Haram, Mekah.

oleh Wawan Isab Rubiyanto diperbarui 29 Agu 2015, 23:14 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2015, 23:14 WIB
Masjid Bir Ali
Masjid Bir Ali tempat miqot (berpakaian ihram) bagi calon jemaah haji Indonesia. (Liputan6.com/Wawan Isab Rubiyanto)

Liputan6.com, Madinah - Di perbatasan Tanah Haram, tepatnya 11 kilometer dari Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi, adalah tempat cantik bernama Masjid Bir Ali. Di sinilah tempat miqat (berpakaian ihram) bagi jemaah calon haji Indonesia yang ingin memasuki Masjidil Haram, Mekah. Sebanyak 12 kloter akan tiba ke lembah Bir Ali, besok atau Minggu 30 Agustus 2015.

Kepala Sektor Khusus Bir Ali, Daerah Kerja (Daker) Madinah, Kamalul Iman Bilah menjelaskan bahwa timnya sudah melakukan simulasi personel, yang dibagi dalam 5 pos.

"Pos itu bertugas mulai dari check list jemaah, pengawasan di kamar mandi, di pintu masuk masjid, di parkiran, hingga check list penumpang bus. Saat akan meninggalkan Bir Ali, jemaah diminta tidak tergesa-gesa turun sebelum bus berhenti," ucap Kamal kepada Liputan6.com di Masjid Bir Ali, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (29/8/2015).

Sejumlah calon haji asal Turki sedang berpakaian ihram di Masjid Bir Ali. (Liputan6.com/Wawan Isab Rubiyanto)

Petugas akan fokus mengawasi di sekitar kamar mandi untuk memastikan tidak ada jemaah laki-laki maupun perempuan yang tersesat. "Karena di situ memang crowded (penuh sesak), sebab tidak hanya jemaah Indonesia tapi jemaah lain juga berada di situ," imbuh Kamal.

Dahulu di zaman Rasulullah SAW, lembah itu disebut Lembah Aqiq. Lokasi masjid tempat mengambil miqat ini agak turun ke bawah, menuju lembah yang menghijau. Di belakangnya sebuah bukit berbatu cadas menjadi pemandangan lain yang juga menakjubkan mata. Bangunan Masjid Bir Ali seperti bangunan kotak, sang arsitek Abdul Wahid El Wakil terinspirasi oleh masyarakat di sekitar lembah ini dalam rancangannya.

Masjid Bir Ali dikenal dengan banyak nama. Disebut Bir Ali (bir berarti kata jamak untuk sumur). Sebab, pada zaman dahulu Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA menggali banyak sumur di tempat ini. Sekarang, bekas sumur-sumur buatan Sayyidina Ali bin Abi Thalib tidak tampak lagi.

Tempat parkir yang luas di Masjid Bir Ali. (Liputan6.com/Wawan Isab Rubiyanto)

Masjid ini juga dikenal dengan sebutan Masjid Syajarah (yang berarti pohon), karena sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya masjid yang cantik ini dibangun di tempat Nabi Muhammad SAW pernah berteduh di bawah sebuah pohon (sejenis akasia). Kemudian, beberapa orang mungkin juga menyebut masjid ini dengan sebutan Masjid Dzul Hulaifah, karena letaknya berada di Distrik Dzul Hulaifah.

Jarak dari Masjid Bir Ali ke Kota Mekah sebenarnya masih cukup jauh. Perlu waktu 4 sampai 6 jam naik bus untuk tiba di Mekah karena jaraknya masih lebih kurang 450 km.

Sebagaimana disyariatkan, ada 3 hal yang harus diamalkan saat mengambil miqat, termasuk miqat di Bir Ali ini, yaitu: Pertama, mandi sunah ihram dan memakai pakaian ihram. Kedua, salat sunah ihram 2 rakaat. Ketiga, berniat ihram serta bertalbiyah.

Uniknya Bir Ali

Karena banyaknya anggota jemaah haji yang mandi di Bir Ali sebelum memakai pakaian ihram, maka masjid cantik ini dilengkapi dengan 512 toilet dan 566 kamar mandi. Beberapa di antaranya dikhususkan untuk peziarah yang memiliki kekurangan fisik (cacat tubuh). Seluruh bagian masjid mulai dari daun pintu, karpet, hingga toilet dan kamar mandi berbau wangi. Ada banyak petugas kebersihan di sini.

Menurut sejarahnya, Masjid Bir Ali mengalami beberapa kali renovasi. Dimulai pada masa pemerintahan Gubernur Madinah Umar bin Abdul Aziz (87-93 Hijriyah), kemudian oleh Zaini Zainuddin Al Istidar pada tahun 861 Hijriyah (1456 Masehi), lalu pada zaman Dinasti Usmaniah dari Turki dengan dibantu seorang muslim dari India pada tahun 1090 Hijriyah (1679 Masehi), hingga terakhir oleh Raja Abdul Aziz yang memerintah Kerajaan Saudi Arabia dari tahun 1981 sampai 2005.

Masjid yang semula kecil dan sederhana kini menjelma menjadi bangunan indah. Keseluruhan areal Masjid Bir Ali luasnya sekitar 9.000 meter persegi yang terdiri dari 26.000 meter persegi bangunan masjid, dan 34.000 taman, lapangan parkir, dan paviliun. (AnsVra)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya