Ahok: Ngapain Kampanye Pasang Baliho, Rugi

Ahok berpendapat penggunaan baliho dan spanduk mengotori dan mengganggu tata kota.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Agu 2016, 01:31 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2016, 01:31 WIB
20160406-Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Jakarta
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberi sambutan pada peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Pejagalan, Jakarta, Rabu (6/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak akan menggunakan media baliho ataupun spanduk ketika berkampanye nanti.

Menurut dia, penggunaan baliho dan spanduk tidak menguntungkan alias rugi.

"Enggak usah, rugi. Ngapain pakai baliho," kata pria yang karib disapa Ahok ini usai meresmikan taman olaharaga di Parkir Timur Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (27/8/2016).

Mantan Bupati belitung Timur itu mengatakan penggunaan baliho dan spanduk mengotori dan mengganggu tata kota. Untuk itu, ia pun melarang penggunaan spanduk dan baliho untuk kampanye

"Ngotorin kota. Makanya spanduk, saya larang. Saya perintahkan wali kota, siapapun pasang baliho atau spanduk buka. Karena merusak kota," tegas Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku selama kampanye pilkada, ia tak pernah menggunakan baliho atau spanduk. Bahkan, ketika ia masih di Belitung Timur.

"Ya saya dari dulu, dari Bupati juga enggak pernah nampang. Tampang jelek mau nampang, emang lu aktor?," tandas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya