Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Ade Komarudin mengusulkan adanya sekolah parlemen. Tujuannya, untuk memperbaiki kualitas para anggota dewan. Pria yang karib disapa Akom ini mengatakan ide membuat sekolah parlemen ini sudah dibahas dalam rapat pimpinan.
"Mengingat keluhan masyarakat terhadap kualitas baik di DPRD tingkat II, I, maupun DPR RI, banyak yang menganalisis ini terkait dengan sumber rekrutmen," ungkap Akom di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (29/8/2016).
Sekolah parlemen ini, kata Akom juga untuk mencegah agar calon anggota dewan dari kalangan artis tidak dikambing hitamkan jika kualitas anggota DPR buruk.
Advertisement
"Saya selalu mengatakan untuk membuat suatu aturan hukum, Undang-undang itu enggak boleh diskriminatif. Karena itu merupakan asas hukum yang tidak boleh dilanggar dalam sebuah pembuatan Undang-undang, termasuk kepada para artis," imbuh dia.
Akom mengatakan, pada pemilu 2004 dan 2009, semua orang di Indonesia ramai-ramai memilih calon legislatif dari kalangan artis. Kala itu, kata Akom, artis menjadi maskot bagi partai untuk merebut suara sebanyak-banyaknya.
"Sekarang artis dikambinghitamkan sebagai satu sumber rekrutmen yang dipandang sebagai faktor bagi salah satu menurunnya kualitas dewan dan menurut saya itu sangat tidak adil," kata Akom.
Sumber rekrutmen dari manapun termasuk dari artis, lanjut dia, banyak yang berkualitas. Begitu pula anggota legislatif dari kalangan organisasi kemasyarakatan ada pula yang kurang baik.
"Tinggal tergantung pola rekrutmen dari partai," tutur Akom.
Politikus Partai Golkar itu pun menilai saat ini masyarakat tahu bahwa anggota parlemen yang baik bukan dilihat dari figur atau latar belakang orang tersebut.