Siapa Wanita Diduga Korban Penganiayaan Kombes Krishna Murti?

Krishna Murti mengaku mengenal perempuan yang diisukan jadi korban penganiayaannya.

oleh Hanz Jimenez SalimAndrie Harianto diperbarui 16 Sep 2016, 11:46 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2016, 11:46 WIB
20160114-Begini Mencekamnya Lokasi Ledakan dan Baku Tembak di Sarinah-Jakarta
Krishna Murti saat menjabat Direskrimum Polda Metro Jaya (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Netizen dikejutkan dengan kabar mantan pejabat Polda Metro Jaya yang diduga menganiaya teman wanitanya. Pejabat tersebut lalu dikaitkan dengan Kombes Krishna Murti, mantan Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya yang saat ini menjabat Wakapolda Lampung.

Di tengah isu yang menggelinding, muncul foto Krishna bersama perempuan berinisial NW tersebut. Siapa NW?

Kepada Liputan6.com, Krishna Murti tidak menampik mengenal wanita berambut panjang dan kulit putih itu.

"Saya kenal dia saat terlibat dalam pameran," kata Krishna saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (16/9/2016).

Pameran yang dimaksud adalah kampanye slogan Turn Back Crime yang digelar Polda Metro Jaya di Mal Gandaria City, sekaligus memperkenalkan tugas-tugas kepolisian ke masyarakat.

"Foto seperti itu banyak. Bukan dia saja, ada ribuan orang, laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang minta selfie dan upload di medsos (media sosial)," tutur Krishna.

Disinggung keterlibatan NW di pameran Turn Back Crime, Krishna menjawab, "Dia vendor yang bagian IT."

Bermula dari tulisan yang menyebutkan mantan pejabat Polda Metro Jaya yang terkenal menganiaya seorang perempuan. Dalam tulisan itu disebutkan kejadian penganiayaan terjadi di Lampung. Tidak disebutkan inisial perwira polisi tersebut.

Dalam tulisan lainnya, tertera inisial perempuan tersebut adalah NW. Di atas tulisan tersebut terdapat foto seseorang dengan muka berbalut perban.

Krishna mengaku ia tidak tahu peristiwa yang diberitakan tersebut. "Saya juga tidak tahu mengapa dikaitkan dengan berita di luar tersebut," kata Krishna.

Dihubungi terpisah, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Irjen M Iriawan mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kabar yang beredar tersebut.

"Betul, tengah diselidiki," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya