Liputan6.com, Jakarta Pemprov DKI Jakarta terus menggencarkan proyek normalisasi Kali Ciliwung di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Meski sudah banyak yang pindah, sejumlah warga masih merasakan dilema. Mereka sulit merelakan keluarganya dipindah ke Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Selatan.
Ketua RT 05 RW 12, Ros (50) mengatakan, aktivitas akademik sang anak menjadi pikiran utama yang membuat dia sulit pindah. Sebab, sang anak yang kini belajar di salah satu SMK yang dekat dengan Bukit Duri itu, tak mau pindah sekolah.
"Dilema juga. Anak nggak mau pindah sekolah. Jadi ya mau nggak mau pilihannya nganter ke sekolah tiap pagi. Dan itu sulit," tutur Ros di kediamannya, RT 05 RW 12, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (16/9/2016).
Advertisement
Meski dia mengakui bahwa Pemprov DKI sudah memudahkan proses pindahan sekolah para pelajar di Bukit Duri, enggannya si anak bukan tanpa alasan. Selain sudah nyaman, lokasi yang disediakan pemprov juga ternyata tetap jauh dari Rusun Rawa Bebek.
"Saya sempat tanya lurah. Pak buat anak SMK ada? Jauh banget SMK adanya di Klender dan Cipinang. Jauh-jauh juga," jelas Ros.
Dengan alasan itulah, dia tidak mau meninggalkan Bukit Duri. Ibu anak itu menumpang di rumah kerabat yang lokasinya tidak jauh dengan sekolah anak, sambil menunggu kelulusannya.
"Untung ada keluarga, jadi tinggal sana saja dulu. Nanti Sabtu Minggu aja ke Rawa Bebek," ujar dia.
Hal lain yang membuat dia bersama warga lainnya gamang untuk pindah adalah soal pola pikir yang terpecah. Warga RT 05 RW 12 sebagian berpikir untuk pindah, sementara ada juga sebagian kecil dari mereka yang lebih memilih bertahan dan mau ikut gugatan class action para warga RT 06 RW 12.
Namun karena makin hari muncul ketakutan terkait sulitnya mencari tempat tinggal, akhirnya sebagian kecil warga yang tadinya hendak bertahan, ikut pindah ke Rusun Rawa Bebek.
"Tadinya pada ikut bertahan. Tapi sebagian kan. Trus pada takut kan. Kita udah nyari-nyari kontrakan," beber Ros.
Kini, seluruh warga RT 05 RW 12Â Bukit Duri sudah mengambil kunci Rusun Rawa Bebek dan pindah. Ada sekitar 77 bangunan yang ditinggalkan dan nantinya akan diratakan dengan tanah.
"Udah pindah ke Rawa Bebek. 77 bangunan berikut masjid dan MCK. Ada 150 KK (Kepala Keluarga)," Ros menandaskan.