3 Polisi Tertangkap Tangan Terima Pungli di SIM Keliling Jakarta

Ketiga polisi itu tak dapat mengelak saat tepergok terima uang pungli dalam pembuatan SIM oleh petugas Paminal.

oleh Muslim AR diperbarui 13 Okt 2016, 14:36 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 14:36 WIB
20161013-pungli-jakarta-pembuatan sim
Polda Metro Jaya saat mengungkap penangkapan 3 polisi penerima uang pungli pembuatan SIM. (Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga polisi tertangkap tangan saat menerima uang pungutan liar dalam pembuatan SIM di 3 lokasi berbeda. Mereka tertangkap pada Operasi Paminal (Pengamanan Internal) yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya.

Aiptu Y diamankan di mobil pelayanan SIM keliling Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Brigadir TM ditangkap di mobil pelayanan SIM keliling LTC Glodok Jakarta Barat, dan Bripda RS di gerai pembuatan SIM di Mal Taman Palem, Jakarta Barat.

"Mereka ditangkap saat menerima pungli Rp 25.000 untuk setiap kali pengurusan perpanjangan SIM," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/10/3016).

Selain ketiga orang tersebut, polisi memeriksa 3 pekerja harian lepas (PHL) di tempat lainnya.

"Yang PHL, kami masih dalami dan mencari petugas yang bertanggung jawab. Mereka masih dijadikan saksi," lanjut Awi.

Ketiga PHL itu digiring dari mobil pelayanan SIM keliling di Bekasi Kota, gerai pelayanan perpanjangan SIM A dan C di Artha Gading Mall, Kelapa Gading, dan gerai SIM di Mal Alam Sutera, Serpong, Tangerang.

"Saat OTT (operasi tangkap tangan) di situ (tiga tempat di atas) hanya ditemukan PHL yang saat ini masih berstatus saksi," kata Awi.

Dalam modusnya, tiga aparat penegak hukum itu mengutip biaya uang surat kesehatan. Biaya perpanjangan SIM seharusnya hanya berkisar Rp 70.000 hingga Rp 80.000.

Akibat pungli tersebut, biaya perpanjangan SIM melambung hingga Rp 150.000. Modus tambahan biaya kesehatan ini juga dipakai oleh ketiga PHL.

Petugas juga menyita uang sebesar Rp 12 juta sebagai barang bukti pungli pembuatan SIM di keenam tempat.

"Kami masih mendalaminya, kalau ada kemungkinan ke perwira yang lebih tinggi, kami akan proses," ucap Awi.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya