Top 3 News: Kata Polri soal Isu Demo Massal 4 November

Dua berita populer lainnya masih terkait demo massal, yakni pertama berita terkait kesatuan Brimob mengeluarkan surat NKRI Siaga I.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 31 Okt 2016, 07:14 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2016, 07:14 WIB
Istana Presiden Dijaga Super Ketat
Suasana di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2015), dipenuhi oleh aparat kepolisian. Mereka bertugas melakukan pengamanan mengantisipasi demo besar pada Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Demonstrasi besar-besaran dari sejumlah ormas Islam, disebut-sebut akan digelar pada 4 November mendatang. Meski belum dapat memastikan besarnya jumlah massa, Polri telah menyiapkan sejumlah personel untuk mengamankan unjuk rasa itu.

Berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, atau menjadi berita terpopuler hingga pagi ini, Senin (31/10/2016).

Dua berita populer lainnya masih terkait demo massal, yakni pertama berita terkait kesatuan Brimob mengeluarkan surat NKRI Siaga I kepada jajaran internalnya.

Terakhir, berita terkait hasil pembahasan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait surat NKRI Siaga I di Mapolda Metro Jaya pada Sabtu malam 30 Oktober 2016.

Berikut ulasan berita populer selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Kata Polri soal Isu Demo Massal 4 November

Tak hanya di Jakarta, unjuk rasa mengecam Gubernur Ahok juga berlangsung di Medan, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Perdana)

Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan jajarannya terkait rencana pengamanan demo atau unjuk rasa besar-besaran terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pada 4 November 2016.

Pengamanan tersebut bagian dari pembahasan dalam rapat koordinasi Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama jajarannya, di Markas Polda Metro Jaya, Sabtu malam 29 Oktober 2016.

"Pengamanan unjuk rasa memang juga salah satu hal yang dibicarakan juga. Tugas yang dipercayakan kepada Polda Metro Jaya untuk melakukan rencana pengamanan," kata Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, usai rapat di Mapolda Metro Jaya.

Selengkapnya...

2. Polri Beberkan Alasan Brimob Tetapkan NKRI Siaga I

Polisi Kerahkan 2800 Personel Amankan Demo Ahok | foto : facebook

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar sempat berkoordinasi dengan Wakil Komandan Korps Brimob Brigadir Jenderal Anang Revandoko, terkait penerbitan nota dinas yang menyatakan adanya pemberlakuan Siaga I wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam surat bernomor B/ND-35/X/2016/Korbrimob yang ditandatangani Anang, tertulis bahwa pemberlakuan tersebut dalam rangka mengantisipasi gangguan kamtibmas. Hasil koordinasinya, Boy menyebutkan, hal tersebut lebih dituntut untuk kesiapan anggota Brimob dalam menjalankan tugasnya.

"Berkaitan dengan Siaga I itu berkaitan dengan penundaan hak-hak masalah liburan dan sebagainya. Tidak bisa meninggalkan satuan, atau izin dari atasan langsung kecuali alasan mendesak," ujar Boy usai rapat internal Polri di Markas Polda Metro Jaya, Sabtu 29 Oktober 2016.

Selengkapnya...

3. Hasil Pembahasan Kapolri soal Surat NKRI Siaga I

Ilustrasi polisi. (Liputan6.com)

Beredar surat yang dikeluarkan Markas Besar Kepolisian Indonesia (Mabes Polri) Korps Brimob. Surat yang mempunyai nomor Nota Dinas B/ND/35/X/2016/Korbrimob itu, menyebutkan Siaga I di seluruh wilayah NKRI.

Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar membenarkan surat edaran tersebut. Polri juga sudah membahasnya dalam rapat bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Polda Metro Jaya Sabtu malam.

"Kalau Brimob itu kan kita lihat, saya konfirmasi ke Wadankor, ya. Karena Dankor tugas ke luar negeri. Wadankor memang itu adalah instruksi kepada anak buahnya. Karena Brimob yang ada akan dibagi bagi ke polda yang membutuhkan," ujar Boy usai rapat di Mapolda Metro Jaya, Sabtu malam (29/10/2016).

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya