Ani Yudhoyono: Tuduh SBY Biayai Demo 4 November Adalah Penghinaan

Menurut Ani, selama ini suaminya sudah banyak mengabdi pada bangsa dan negara.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 07 Nov 2016, 12:20 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2016, 12:20 WIB
20161102-SBY Gelar Jumpa Pers di Cikeas-Bogor
Ani Yudhoyono menyimak konferensi pers Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Rabu (2/11). SBY menyikapi tuduhan dirinya sebagai dalang rencana demonstrasi pada 4 November mendatang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ani Yudhoyono tak terima suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dituduh sebagai dalang demonstrasi 4 November 2016. Dia juga membantah jika Ketua Umum Partai Demokrat itu mendanai aksi unjuk rasa besar-besaran itu.

"Sepuluh tahun Pak SBY memimpin negara, tidak ada DNA keluarga kami berbuat yang tidak-tidak. Jadi kalau ada tuduhan kepada Pak SBY yang menggerakkan dan mendanai aksi damai 4 November lalu, itu bukan hanya fitnah yang keji, tetapi juga penghinaan yang luar biasa kepada Pak SBY," ujar Ani Yudhoyono dalam akun Instagramnya yang dikutip Liputan6.com, Senin (7/11/2016).

Hal itu dikatakan mantan Ibu Negara itu dalam akun Instagramnya untuk merespons seorang pengikutnya bernama @estikartika2410 yang menyatakan pendapatnya soal tudingan pada SBY itu.

Menurut Ani, tuduhan sebagai dalang demo 4 November itu adalah suatu penghinaan kepada SBY karena selama ini suaminya sudah banyak mengabdi pada bangsa dan negara.

 

Instagram Ani Yudhoyono

"Dalam perjalanan hidupnya selama 30 tahun di TNI dan selanjutnya di pemerintahan, Pak SBY telah mengabdi kepada bangsa dan negara, siap mempertahankan dan membela NKRI dengan taruhan nyawanya," kata Ani.

"Sekali lagi, tuduhan itu sangat kejam. Allah Maha Tahu apa yang kami lakukan selama ini," tandas Ani.

Pada aksi 4 November lalu, demonstrasi dilakukan dengan damai dan tertib. Pendemo itu menuntut calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diproses hukum atas tuduhan penistaan agama.

Namun, pada malam harinya, ketika demonstran ingin membubarkan diri terjadi kericuhan.

Jokowi menyatakan kerusuhan ditunggangi aktor politik.

"Kita menyesalkan kejadian bakda Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi menjadi rusuh. Dan ini kita lihat telah ditunggangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya