Panglima TNI: Silakan Analisis Tujuan Isu Saya Mau Diganti

Mantan KSAD itu menilai setiap kabar dan informasi pasti memiliki tujuan. Terlebih informasi yang dihembuskan justru kabar tidak benar.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Nov 2016, 15:27 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 15:27 WIB
Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyekar ke makam Soeharto (Liputan6.com/ Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai isu berkembang setelah demo 4 November 2016. Bahkan, tak jarang isu itu justru semakin memanaskan situasi politik di Tanah Air.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah kabar pergantian Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Saat dikonfirmasi, Gatot hanya tertawa dan tak mau menyimpulkan tujuan dari isu tersebut.

"Silakan dianalisa sendiri. Saya malam-malam sama sama Presiden di sini, paginya sama-sama Presiden. Kemarin di Mabesad sama-sama Presiden. Kemudian kemarin makan siang dengan Kapolri sama-sama Presiden, terus isunya saya mau diganti," ujar Gatot di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Meski begitu, mantan KSAD itu menilai setiap kabar dan informasi pasti memiliki tujuan. Terlebih informasi yang sengaja diembuskan justru kabar tidak benar.

"Silakan Anda analisa sendiri. Kalau informasi enggak benar pasti ada tujuan kan. Anda analisa sendiri aja tujuannya apa," pungkas Gatot.

Bantahan Jokowi

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku sudah mendengar isu tentang dirinya akan mengganti Panglima TNI. Dia pun menegaskan kalau hal itu tidak benar.

"Menegaskan, tidak ada yang namanya pergantian Panglima TNI karena beliau telah bekerja pagi siang malam dengan baik," ucap Jokowi di Istana Negara.

Dalam sesi wawancara usai penganugerahan gelar pahlawan, tak biasanya Jokowi mengajak Panglima TNI untuk berdiri tepat di sebelah kirinya. Dia pun menjelaskan sekaligus menegaskan isu yang berkembang selama ini tidak benar.

"Ini tadi saya mengajak Panglima karena ini berseliweran informasi seperti itu, isu berseliweran kanan kiri. Makanya saja mengajak Panglima untuk menyampaikan," kata Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya