Jokowi Perintahkan Usut Penyebar Isu Pergantian Panglima TNI

Jokowi akan meminta Kapolri mengusut kasus ini. Mengingat, isu yang disebarkan orang tak bertanggung jawab itu cukup meresahkan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Nov 2016, 19:26 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 19:26 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi. (Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan kabar yang beredar di masyarakat tentang adanya pergantian Panglima TNI tidaklah benar. Bahkan, menurut Presiden, Jenderal Gatot Nurmantyo telah bekerja dengan baik selama ini.

Karena itu, Jokowi akan meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut kasus ini. Mengingat, isu yang disebarkan orang tak bertanggung jawab itu cukup meresahkan.

"Nanti saya perintah ke Kapolri," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Jokowi menilai, isu ini dihembuskan hanya untuk memanaskan suasana. "Tidak benar itu. Namanya ingin panaskan suasana," ujar Jokowi.

Sementara, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo enggan mengomentari perihal pengusutan penyebar kabar bohong itu. Dia hanya ikut apa yang sudah disampaikan Presiden Jokowi.

"Ya tadi kan Presiden sudah menyampaikan, biar nanti Kapolri," ujar Gatot.

Dia sendiri tak mau menyimpulkan tentang maksud dari si penyebar isu dan menyerahkan publik untuk menganalisa sendiri.

"Silakan dianalisa sendiri. Saya malam-malam sama sama Presiden di sini, paginya sama-sama Presiden. Kemarin di Mabesad sama-sama Presiden. Kemudian kemarin makan siang dengan Kapolri sama-sama Presiden, terus isunya saya mau diganti," ujar Gatot.

Meski begitu, mantan KSAD itu menilai setiap kabar dan informasi pasti memiliki tujuan. Terlebih informasi yang sengaja diembuskan justru kabar tidak benar.

"Silakan Anda analisa sendiri. Kalau informasi enggak benar pasti ada tujuan kan. Anda analisa sendiri aja tujuannya apa," pungkas Gatot.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya