Satgas Tinombala Temukan 3 Bom Lontong di Lokasi Baku Tembak

Usai baku tembak, Satgas Tinombala menemukan jenazah 1 anggota kelompok teroris Santoso itu. Satgas juga mengamankan sejumlah barang bukti.

oleh Fauzan diperbarui 11 Nov 2016, 17:21 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2016, 17:21 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Seorang terduga teroris tertembak mati di Dusun Aerteh, Desa Saputangan, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Mautong, Sulawesi Tengah. Dia tertembak dalam baku tembak antara Satgas Tinombala dan kelompok radikal besutan Santoso, Mujahidin Indonesia Timur.

Kapolda Sulteng, Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi selaku Kepala Satgas Operasi Tinombala 2016 memaparkan, kontak tembak terjadi saat pasukan Alfa 29 dan Alfa 27 sedang patroli di wilayah tersebut.

Saat itu, mereka menemukan dua anggota kelompok sipil bersenjata yang memang selama ini telah menjadi target operasi. Mereka diduga mencari bahan makanan di kebun milik warga.

"Pasukan sedang melakukan patroli rutin dan tiba-tiba berpapasan dengan kelompok mereka dan akhirnya terjadi kontak yang menewaskan satu dari kelompok teroris. Sementara seorang lagi melarikan diri masuk ke hutan," kata Kapolda Sulteng dalam keterangan persnya kepada wartawan di Mapolres Poso, Jumat (11/11/2016).

Usai baku tembak, Satgas Tinombala menemukan jenazah salah satu anggota kelompok itu. Satgas juga mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kontak tembak.

Barang bukti yang ditemukan di antaranya tas ransel, tiga buah bom lontong, satu kompas penunjuk arah, dua buah KTP atas nama Habib Zakaria dan Abdul Madjid, serta sejumlah perlengkapan masak.

Sebelumnya, tepat pada Hari Pahlawan Nasional, Satgas Operasi Tinombala terlibat baku tembak dengan kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso cs di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Baku tembak itu terjadi pukul 14.50 Wita.

Pada baku tembak itu seorang terduga anggota teroris MIT tewas tertembak. Sementara, enam orang lainnya melarikan diri.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya