Menhan Ryamizard: Pemerintah Antisipasi, Kemungkinan Makar Kecil

Menhan Ryamizard Ryacudu menyikapi situasi politik yang belakangan ini meningkat di Tanah Air.

oleh Anri SyaifulHanz Jimenez Salim diperbarui 25 Nov 2016, 20:07 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2016, 20:07 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Suhu politik menghangat seusai demonstrasi besar-besaran di Jakarta dan sejumlah kota di Tanah Air, pada 4 November lalu. Para demonstran saat itu menyuarakan tuntutan agar Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diproses secara hukum terkait dugaan penistaan agama.

Sekalipun Bareskrim telah memproses, bahkan menetapkan status tersangka terhadap calon petahana Gubernur DKI tersebut, sebagian kalangan tetap berencana menggelar unjuk rasa lanjutan pada 2 Desember mendatang. Eskalasi politik itu pun kemudian disikapi pemerintah maupun aparat keamanan.

Presiden Jokowi bahkan menggelar pertemuan dengan berbagai tokoh masyarakat, tokoh politik, Polri, dan TNI. Termasuk, mengadakan pertemuan di Istana, dengan sejumlah ketua umum ataupun elite partai politik. Jokowi melakukan itu semua demi meredam situasi politik yang menghangat, serta menjaga persatuan dan kebinekaan di Indonesia.

Langkah meredam menghangatnya atau meningkatnya suhu politik itu memang wajar dilakukan pemerintah. Terlebih, beberapa hari lalu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengindikasikan adanya upaya makar dalam demo tersebut.

Menanggapi hal itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan situasi keamanan masih terbilang kondusif. "Situasi keamanan di Tanah Air pasca-4 November lalu dalam keadaan kondusif, aman-aman saja," ucap Ryamizard dalam wawancara khusus dengan Liputan 6 SCTV di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis, 24 November 2016.

Hanya saja, menurut mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat atau Pangkostrad, upaya makar tersebut bisa saja terjadi. Mengingat kondisi politik yang belum stabil saat ini.

"Jadi makar itu, tidak bisa menunggu. Bisa jadi di waktu-waktu tenang menggulingkan (pemerintahan). Makar bisa kapan saja. Dalam keadaan begini juga bisa, dalam keadaan aman juga bisa," ujar Ryamizard.

Namun, Ryamizard yang juga mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu meyakini upaya makar tersebut tidak akan terjadi pada saat ini. Sebab, pemerintah sudah mulai mengantisipasi, sehingga gerakan yang mengarah ke makar bisa dicegah sejak dini.

"Kan sudah diantisipasi, kemungkinan seperti itu (makar) sangat kecil. Kalau ada yang makar, bunuh diri itu," kata dia.

Lantaran itulah, Ryamizard meminta masyarakat tidak panik menanggapi isu-isu yang berkembang saat ini. Dia menjamin pemerintah akan menjaga stabilitas keamanan.

Lalu, bagaimana tanggapan Ryamizard Ryacudu soal indikasi aktor politik yang menunggangi pergerakan massa belakangan ini? Simak selengkapnya wawancara khusus dengan Menhan Ryamizard Ryacudu yang dipandu Reza Ramadhansyah berikut ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya