Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan kembali soal pentingnya menjaga toleransi antarsesama anak bangsa. Menurut JK, toleransi yang baik ditandai dengan saling menjaga kedamaian, bukan hanya satu pihak saja.
"Damai selalu didahului dengan rasa adil, saling menghargai. Itulah kita sebut toleransi yang besar, karena tanpa saling menghargai dan toleran, kita tidak akan saling mempunyai kedamaian secara bersama-sama," ujar JK saat menutup Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji, Jakarta, Sabtu (26/11/2016).
JK menilai toleransi bermakna universal dan berlaku untuk semuanya, tidak hanya berpihak pada yang mayoritas. Baik mayoritas dan minoritas harus saling menghargai.
"Kedamaian akan langgeng bila kesejahteraan masyarakat dapat terpenuhi. Selama ini, kesejahtaraan selalu diartikan dengan pemenuhan semua kebutuhan yang diperlukan," ucap JK.
Baca Juga
Sebagian masyarakat, menurut JK, justru terus merasa kekurangan, sehingga mencari cara yang tidak fair. Itu semua terjadi karena tidak besyukur. JK mengatakan, hal itu sudah tertulis pada Alquran di Surat Ibrahim ayat 7.
"Lain syakartum laazidannakum walain kafartum inna adzaabi lasyadid (Barangiapa mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmat baginya. Dan barangsiapa kufur terhadap nikmatKu, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih)," imbuh JK.
JK pun menjelaskan pemerintah selama ini terus berupaya memenuhi kesejahtaraan seluruh rakyat. Salah satunya melalui jalur pendidikan dan kesehatan. Pemerintah selalu menyediakan anggaran pendidikan dan kesehatan yang sangat besar sehingga masyarakat dapat menikmati secara gratis.
Advertisement
"Karena memang itulah tujuan kita berbangsa ini saling menghargai, saling mendukung untuk mencapai kesejahteraan itu yang adil dan makmur. Dua-duanya harus dicapai bersama. Tanpa kedamaian, tidak akan ada kesejahtaraan dan tanpa kejahteraan kedamaian juga sulit dicapai," pungkas JK.