Mensos Resmikan Patung Pahlawan Erupsi Merapi

Menurut Khofifah para almarhum merupakan pahlawan kemanuasiaan.

oleh Yanuar H diperbarui 05 Des 2016, 06:11 WIB
Diterbitkan 05 Des 2016, 06:11 WIB
Yanuar/Liputan6.com
Mensos resmikan patung anggota Tagana yang gugur saat erupsi Merapi 2010 (Yanuar H/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan lima patung anggota Taruna Tanggap Bencana (Tagana) yang gugur saat erupsi Gunung Merapi 2010 lalu.

Dia mengatakan, patung lima anggota Tagana yaitu Slamet Ngatiran warga Umbulharjo Sleman, Supriyadi warga Galur Kulonprogo, serta Juprianto, Samiyo dan Ariatno Prasetyo ketiganya warga Glagaharjo Sleman.

Menurut Khofifah para almarhum merupakan pahlawan kemanuasiaan. Patung ini menjadi penanda semangat bagi seluruh anggota Tagana dan relawan untuk terus bergerak dalam hal kerelawanan membantu sesama.

"Ini menjadi bagian penguatan semangat kita bersama, Tagana pengorbanannya tidak hanya meneteskan air mata, keringat, tetapi sampai tahapan menyerahkan nyawa untuk membantu sesama manusia," kata Khofifah di Musium Gunung Merapi, Sleman, Minggu 4 Desember 2016.

Khofifah juga memberikan bantuan uang sejumlah Rp 10 juta kepada keluarga lima anggota Tagana yang gugur saat bertugas di erupsi Merapi 2010 lalu.

Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi mengatakan, erupsi Merapi telah merenggut nyawa dari masyarakat juga dari para relawan yang berjuang menyelamatkan masyarakat.

Menurut dia dengan gugurnya lima anggota Tagana itu justru semaki melecut semangat relawan dan menambah jumlah relawan di Yogyakarta. Hal ini terbukti dari jumlah relawan yang terus bertambah usai erupsi Merapi. Tahun 2010 anggota Tagana aktif 350 orang, pada 2016 jumlahnya berlipat menjadi 1.034 anggota aktif.

"Jumlah itu masih ditambah dengan anggota Sahabat Tagana di DIY  ada sekitar 3 ribu lebih. Ini bukti bahwa dengan gugurnya lima almarhum menjadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat Yogyakarta," kata Untung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya