Kemensos Dirikan Lagi 2 Posko Pengungsian Korban Gempa Aceh

Dengan bertambahnya posko pengungsian ini, maka total terdapat sembilan lokasi pengungsian di bawah koordinasi Kemensos.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Des 2016, 09:31 WIB
Diterbitkan 11 Des 2016, 09:31 WIB
20161208-Warga Pidie Jaya Mengungsi Dalam Kegelapan-Aceh
Di posko pengungsian, anak-anak terpaksa tidur di lokasi seadanya di Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12) malam. Gempa 6,5 SR yang mengguncang Pidie Jaya menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal dunia dan ratusan bangunan rusak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Pidie - Kementerian Sosial menambah dua posko pengungsian di lokasi gempa Aceh untuk menjangkau lebih banyak pengungsi. Hal ini untuk menjawab pertanyaan tentang masih adanya korban gempa yang belum mendapat bantuan.

"Penambahan posko ini atas dasar informasi dari Basarnas dan BNPB bahwa ada beberapa lokasi yang belum mendapat bantuan," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Pidie Jaya, Minggu (11/12/2016).

Dua posko tambahan tersebut berada di Kabupaten Pidie Jaya yakni Posko Meunasah Juroeng yang menampung 1.300 jiwa dan Posko Trienggadeng menampung 700 jiwa.

Dengan bertambahnya posko pengungsian ini, maka total terdapat sembilan lokasi pengungsian di bawah koordinasi Kemensos.

Sebelumnya tujuh posko yang telah berdiri adalah Posko Desa Rieng Blang Kecamatan Meureudu (500 jiwa), Posko Desa Meuraksa Barat Kecamatan Meureudu (800 jiwa), Posko Desa Paru Lueng Putu Kecamatan Bandar Dua (700 jiwa).

Posko Desa Meunasah Bi dan Mancang Kecamatan Meurah Dua (800 jiwa), Posko Desa Meunasah Balik Kecamatan Meuereudu (3.000 jiwa), Posko Desa Pangwa Me Kecamatan Trienggadeng (600 jiwa), Posko Desa Pante Reng Samalanga (1.100 jiwa).

Posko tambahan tersebut dikatakan Mensos juga untuk memenuhi kebutuhan warga akan rasa aman dan pemenuhan logistik selama di pengungsian.

"Menghadirkan rasa aman untuk pengungsi ini penting karena mereka masih trauma terhadap gempa susulan. Saya memang melihat tadi banyak yang mendirikan posko darurat di depan rumah. Itu semata-mata untuk memberikan rasa aman," kata Khofifah seperti dikutip Antara.

Mensos berharap dengan hadirnya dua posko tambahan dan dapur umum ini maka pengungsi bisa berkumpul di satu titik untuk memudahkan pendataan dan penyaluran bantuan.

"Perkembangan tempat pengungsian ternyata luar biasa. Menurut Pak Camat Trienggadeng, di daerahnya saja per Sabtu siang ada 30 titik. Masing-masing titik ini tentun perlu ada proses kecepatan distribusi logistik," jelas Khofifah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya