Mensos Ajak Pengungsi Gempa Doakan Korban Meninggal

Mensos memimpin doa dengan membaca Surat Al Fatihah diikuti oleh para pengungsi gempa Aceh yang sebagian besar perempuan dan anak-anak.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Des 2016, 19:48 WIB
Diterbitkan 10 Des 2016, 19:48 WIB
20161208- Warga Cari Barang yang Tersisa di Antara Puing Bangunan-Aceh- Angga Yuniar
Warga melihat proses pengangkatan puing oleh eskavator di Pasar Meureudu yang hancur usai gempa, Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Banyak bangunan di Aceh yang ambruk oleh gempa berkekuatan 6,4 SR. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak para pengungsi mendoakan para korban yang meninggal dunia akibat gempa Aceh. Hal tersebut disampaikan Khofifah saat mengunjungi para korban gempa kemarin.

"Kita doakan mereka yang meninggal dunia semoga khusnul khotimah," kata Mensos di posko pengungsian di Masjid Al Istiqamah Rhieng, Meureudu, Pidie Jaya, Jumat 9 Desember 2016.

Mensos memimpin doa dengan membaca Surat Al Fatihah diikuti oleh para pengungsi gempa Aceh yang sebagian besar saat itu adalah perempuan dan anak-anak.

Kecamatan Meureudu merupakan wilayah terdampak gempa cukup parah. Jumlah pengungsi di kecamatan ini mencapai 4.000 orang.

Di Masjid Rhieng yang dikunjungi Mensos, terdapat 1.100 pengungsi dari sejumlah desa yakni Desa Meuraksa, Desa Teupin Perahu, Desa Rhieng Blang, Desa Rhieng Krueng, dan Desa Rhieng Mancang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap 101 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, 136 orang luka berat, 616 orang luka ringan, dan 3.276 orang mengungsi.

Bagi korban meninggal, Kementerian Sosial menyerahkan Bantuan Santunan Kematian (BSK) masing-masing sebesar Rp 15 juta yang diterima oleh ahli waris. Kemensos sudah menyalurkan BSK kepada ahli waris dari 99 korban gempa Aceh yang meninggal.

Sementara terdata 130 orang yang mengalami luka berat dan mereka mendapatkan santuan sebesar Rp 5 juta per orang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya