Perempuan 'Pengantin' Bom Bekasi Pesan 2 Kamar Kos Via Online

Dian menyewa dua kamar ruang kosan yang masing-masing senilai Rp 1,5 juta. Dua ruang kosan yang disewa itu, adalah kamar 104 dan 103.

oleh Fernando Purba diperbarui 11 Des 2016, 12:57 WIB
Diterbitkan 11 Des 2016, 12:57 WIB
20161211- Olah TKP di Rumah Terduga Teroris Bekasi-Johan Tallo
Petugas Kepolisian berjaga di rumah terduga anggota jaringan teroris, Bekasi, Minggu (11/12). Densus 88 menangkap tiga orang terduga anggota kelompok teroris dan menemukan bom siap ledak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Bekasi - Terduga teroris, Dian Yulia Novi diketahui menempati rumah kosan di Jalan Bintara Raya VIII, RT 04 / RW 09, Bekasi Barat, Bekasi, Jawa Barat, dengan cara memesannya melalui online dan media sosial. Di tempat itu, Dian Yulia Novi menyimpan bom seberat 3 kilogram yang rencananya akan diledakan di tengah jantung Ibu kota.  

Ketua RT setempat, Suhada mengatakan perempuan kelahiran 4 Juli 1989 di Cirebon itu, baru tiga hari mengontrak di kosan tersebut. Ia pun tidak mengenal sosok Dian, berserta 2 terduga teroris yang ikut diamankan Densus 88 Antiteror.

"Kecolongan sih, ya kecolongan. Tapi wajarlah dia baru tiga hari dan memesannya kosan dari iklan-iklan di media sosial," kata Suhada di lokasi, Minggu (11/12/2016).

Menurut informasi yang didapat Suhada, Dian menyewa dua kamar ruang kosan yang masing-masing senilai Rp 1,5 juta. Dua ruang kosan yang disewa itu, adalah kamar 104 dan 103.

"Untuk harga kosan memang beda-beda. Yang saya tahu, dia juga memesan kamar 103. Tapi kamar itu masih kosong, yang ditingali hanya nomor 104," jelas dia.

Ia menambahkan, para terduga teroris maupun pemilik indekos tidak melapor terlebih dahulu kepada dirinya selaku ketua RT 04 yang merupakan lokasi indekos tempat ditemukannya bom tersebut.

"Memang penghuni kos-kosan ini kebanyakan enggak lapor. Penghuni dan pemilik kosan yang langsung transaksi pembayaran," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya