Liputan6.com, Jakarta Gempa Aceh berkekuatan 6,5 SR telah meluluhlantakkan kawasan Pidie Jaya. Tak hanya itu, sebanyak 103 orang meninggal dunia serta ratusan korban luka dirawat di rumah sakit setempat.
Kejadian yang berlangsung pada Rabu, 7 Desember 2016 itu menyisakan pilu bagi keluarga korban. Pemerintah pun langsung bergerak menangani persoalan tersebut dengan meminta instansi terkait untuk segera terjun ke lapangan.
Baca Juga
Sementara itu, Presiden Jokowi telah melakukan kunjungan dua kali untuk menemui para korban gempa Aceh. Kunjungan pertamanya dilakukan Jokowi pada Kamis, 8 Desember 2016, setelah menghadiri acara di Bali. Kemudian, lawatan keduanya berlangsung Kamis, 15 Desember 2016 usai melakukan kunjungan kenegaraan di Iran.
Advertisement
Jokowi memang tidak mau gegabah dalam meninjau musibah gempa Aceh. Dia tidak mau kedatangannya justru mengganggu proses evakuasi dan tindakan tanggap bencana yang tengah dilakukan.
"Saya tidak ingin malah mengganggu proses evakuasi yang ada. Saya sudah perintahkan agar itu berjalan terlebih dahulu," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Tak hanya melakukan kunjungan, Jokowi juga telah mengambil langkah sigap dalam memulihkan kondisi masyarakat korban gempa Aceh.
"Saya perintahkan untuk segera bisa diberikan bantuan keuangannya agar segera bisa dibangun kembali rumah itu, sehingga kegiatan di masyarakat juga bisa jalan kembali," kata Jokowi saat mengunjungi lokasi kedua terdampak gempa di perumahan warga di Gampong Kuta Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Kamis, 15 Desember 2016.
Jokowi menjelaskan, nantinya akan ada proses verifikasi untuk menentukan besarnya bantuan yang akan diberikan sesuai tingkat kerusakan bangunan.
"Terutama yang untuk rusak berat sudah diverifikasi, nanti diikuti dengan yang rusak sedang dan ringan. Verifikasi ini kan juga perlu waktu," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
Selain bantuan keuangan untuk membangun kembali rumah yang rusak, Jokowi juga memastikan bantuan dalam waktu dekat berupa logistik dan bahan pangan harus segera tersalurkan.
"Semuanya harus segera tersalurkan. Saya ingin hanya ngecek itu saja ke sini dan juga yang dikerjakan oleh PU sudah dimulai belum, sudah dibersihkan belum. Itu akan saya cek terus," ujar dia.
Jokowi juga akan memberikan bantuan keuangan dalam bentuk tabungan yang bisa dimanfaatkan warga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pascaproses rekonstruksi akibat gempa.
"Tabungannya itu masih diblok. Kalau sudah berkegiatan baru bisa diambil, dicairkan di bank," ucap Presiden.
Saat melakukan peninjauan tersebut, Ibu Negara Iriana menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal akibat gempa Aceh.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana antara lain Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khohifah Indar Parawansa, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Plt Gubernur Aceh Soedarmo.