Polisi: 14 Orang Ditangkap Teridentifikasi Jaringan Teror Bekasi

Tiga orang terduga teroris lagi-lagi ditangkap di Jawa Tengah. Yakni Imam Syafii, Sumarno, dan Sunarto.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Des 2016, 14:24 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 14:24 WIB
20161211- Olah TKP di Rumah Terduga Teroris Bekasi-Johan Tallo
Tim Densus 88 Mabes Polri Indonesia berjaga di rumah terduga anggota jaringan teroris, Bekasi, Minggu (11/12). Densus 88 menangkap tiga orang terduga anggota kelompok teroris dan menemukan bom siap ledak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - 14 Orang telah ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri karena diduga terlibat dengan jaringan teroris Bekasi, Jawa Barat yang diringkus beberapa waktu lalu.

"Ada 14 orang yang diamankan, mereka teridentifikasi satu jaringan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin, (19/12/2016).

Awalnya pada Sabtu 10 Desember 2016, Densus 88 menangkap MNS, AS, dan DYN di kawasan Bintara, Kota Bekasi, Jawa Barat. Ternyata mereka telah menyiapkan rencana bom bunuh diri di depan Istana Merdeka pada Minggu 11 Desember 2016 dengan DYN sebagai 'pengantin'.

Kemudian pada hari yang sama, Densus 88 Antiteror juga menangkap S alias Abu Iza di daerah Sabrang Kulon, Matesih, Karanganyar, Solo, Jawa Tengah. Suyanto yang bekerja sebagai petani ini perannya menyediakan rumahnya sebagai tempat untuk merakit bom dan mengantar bom dari rumahnya ke pom bensin di Karanganyar untuk diserahkan ke MNS dan AS.

Tak hanya itu, pada keesokan harinya Densus 88 lagi-lagi menangkap terduga teroris jaringan Bekasi. Tiga orang yang diamankan itu berinisial KF, APM, dan WP. Mereka masing-masing diamankan di tempat berbeda, yakni di Ngawi, Jawa Timur, Solo Jawa Tengah, dan Klaten Jawa Tengah.

Densus 88 tak berhenti di situ saja. Tiga orang terduga teroris lagi-lagi ditangkap di Jawa Tengah. Yakni Imam Syafii, Sumarno, dan Sunarto.

"Dari hasil pengembangan penangkapan WP, ditangkap tiga orang terduga teroris lainnya," ucap Martinus.

Penangkapan Lanjutan

Selanjutnya, Densus 88 dan Polres Tasikmalaya menangkap terduga teroris perempuan berinisial TS alias UA di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis 15 Desember 2016.

"TS alias UA ditangkap pada Kamis 15 Desember 2016, sekitar pukul 04.30 WIB di rumah kontrakan Jalan Padasuka, Babakan Jawa RT 03 RW 10 Kelurahan Sukamaju Kaler Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya," jelas Martinus.

TS, sambung dia, merupakan ibu rumah tangga yang diduga memberikan motivasi kepada terduga teroris lainnya, DYN untuk 'berjihad'. Selain itu, TS juga memiliki andil mempertemukan DYN dengan MNS.

Di hari yang sama, Densus menangkap terduga teroris Ika Puspitasari (IK), warga Dusun Tegalsari, Desa Brenggong, Kabupaten Purworejo. Ika ditangkap di musala Dusun Tegalsari, Desa Brenggong, Kecamatan Purworejo saat sedang mempersiapkan kegiatan Maulid Nabi SAW.

Terakhir, Minggu 18 Desember 2016 Densus menangkap terduga teroris Tri Setiyoko (TS), warga Kampung Sewu, Kecamatan Jebres Solo. Tri Setiyoko diduga ada hubungannya dengan kejadian bom molotov di Serengan Solo dan Grogol Sukoharjo. Satu jam usai penangkapan Tri, Densus juga menangkap Yasir terduga teroris lainnya di Semanggi, Solo, Jawa Tengah.

"Perannya, TS dan YSR diduga sebagai peracik, pembuat bom yang akan diledakkan di Pulau Jawa. Jadi total yan diamankan Densus 14 orang," tutup Martinus.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya