Liputan6.com, Jakarta - Suasana RT 02/01, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan tampak lain. Ratusan warga menyemut di sebuah rumah berkilir ungu. Tiga orang teroris tewas dalam upaya peyergapan tim Densus 88/Antiteror.
Pantauan Liputan6.com di lokasi kejadian, Rabu (21/12/2016) sekitar pukul 13.30 WIB, ratusan warga tersebut berbondong-bondong mencapai baris depan, tepatnya di belakang garis polisi. Mereka ingin melihat langsung lokasi penggerebekan teroris.
Baca Juga
Garis berjarak 100 meter itu menjadi batas sekaligus peringatan bagi warga agar tidak mendekat lokasi kejadian. Sebab, ditemukan bom aktif di dalam rumah yang disewa para teroris sejak sepekan lalu.
Advertisement
Meski digaris polisi, tidak sedikit warga yang melintas zona steril tersebut. Berulang kali pula polisi meminta warga untuk keluar dari zona yang digaris polisi. Tidak jauh dari kerumuman warga, puluhan pedagang mulai menggelar lapaknya.
"Buruan buruan sebelah sana, biar masuk tv," kata salah seorang ibu kepada temannya di lokasi kejadian.
Saat ini, petugas masih melakukan olah TKP. Tim Gegana Brimob diterjunkan ke lokasi kejadian guna menjinakan bom.
Densus 88 sebelumnya menangkap ANS di Jalan Raya Serpong. Dari pengakuannya, ANS dan beberapa kelompoknya hendak melakukan aksi teror di Pos Lantas di RS Eka, Serpong. Rencana tersebut akan dilakukan di malam pergantian tahun 2016.
Densus lalu bergerak ke sebuah rumah di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan, pada pukul 09.45 WIB. Saat digerebek, ketiga tersangka melakukan perlawanan dengan melempar bom yang sudah jadi ke arah polisi. Akibatnya, polisi menembak mati tiga tersangka di lokasi.
"Saat ini dua bom sudah diledakkan, satu lagi menyusul," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan.