Dodi Triono, Korban Pembunuhan Pulomas Pemenang Tender di Senayan

Dodi Triono (59) ditemukan tewas disekap di kamar mandi rumahnya, Pulomas, Jakarta Timur.

oleh Raden Trimutia HattaFachrur Rozie diperbarui 27 Des 2016, 21:51 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 21:51 WIB
20161227- Proses Evakuasi Korban Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas-Jakarta- Faizal Fanani
Polisi menemukan 11 korban yang disekap di kamar mandi ukuran 1,5 x 1,5 meter, Pulogadung, Jakarta, Selasa (27/12). Enam korban meninggal diduga akibat kehabisan oksigen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dodi Triono (59) ditemukan tewas disekap di kamar mandi rumahnya, Pulomas, Jakarta Timur. Dodi yang diduga dibunuh secara sadis ini diketahui sebagai pemenang tender proyek di kawasan Senayan.

"Dia itu pemimpin proyek di Senayan, tapi izinnya belum keluar. Tender sudah dimenangkan," ucap Dewi, adik ipar Dodi Triono di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).

Namun Dewi tak mau menjelaskan lebih jauh perihal kemenangan tender tersebut. "Wah saya enggak tahu, Mas. Saya juga masih shock nih," kata Dewi.

Dihubungi terpisah, Direktur Umum Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Berto Darmo Poedjo mengaku mengenal Dodi Triono. Dodi merupakan mitra lama GBK.

"Yang jelas (Dodi) mitra lama GBK yang sampai sekarang proyeknya belum jalan," kata Berto saat dihubungi Liputan6.com.

Meski begitu, Berto enggan menjelaskan lebih lanjut terkait kerjasama dengan perusahan konsultan arsitektur milik Dodi, PT DA Internasional. "GBK ada kerja sama dengan PT DA Internasional tapi belum jalan," Berto memungkas.

Dodi ditemukan tewas di sebuah kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 meter.  Dodi disekap pelaku bersama 10 penghuni rumah lainnya. Selain Dodi, lima orang juga meninggal dunia. Sementara, lima korban lainnya dalam keadaan kritis dan dibawa ke RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya