Cegah Teroris, Keramba Apung di Waduk Jangari Cianjur Didata

Tim menyisir seluruh keramba apung di Waduk Jangari Blok Ciputri menggunakan dua perahu.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 28 Des 2016, 07:33 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 07:33 WIB

Liputan6.com, Cianjur - Tim gabungan dari TNI dan Polri dan Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyisir dan mendata Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Jangari, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.

Pendataan dilakukan menyusul penggerebegan terduga teroris di Waduk Jatiluhur, Purwakarta pada 25 Desember 2016.

Kapolsek Mande AKP Ahmad Supriatna mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mencegah adanya gerakan radikalisme di kawasan Waduk Jangari termasuk rumah apung. Karena kawasan tersebut berpotensi dijadikan tempat persembunyian para teroris.

"Dari hasil pendataan dan penyisiran tidak ada aktivitas atau benda yang mencurigakan," terang Supriatna, Selasa 27 Desember 2016.

Pendataan yang dimulai pukul 14.00 WIB, tim menyisir seluruh keramba apung di Waduk Jangari Blok Ciputri menggunakan dua perahu.

Di waduk seluas 18.000 hektare ini tercatat ada 15 ribu keramba apung. Waduk Jangari juga bisa menjadi akses masuk dari wilayah Purwakarta dan Bandung Barat.

"Karenanya tak hanya di perairan, pengawasan juga dilakukan di darat. Setiap yang masuk wilayah kami data, terutama warga pendatang," ucap Ahmad.

Sementara itu Pengurus Komunitas Pegiat Pariwisata (Kompepar) Mande, Baihaqi mengatakan, keberadaan keramba di kawasan Waduk Jangari setiap tahun selalu bertambah sehingga perlu dilakukan pendataan secara rutin.

Karenanya, ia menyambut baik pendataan terhadap para pemilik keramba apung tersebut.

"Alhamdulilah selama ini aman-aman saja. Tiap malam pun ada petugas khusus yang ronda atau patroli berkeliling pakai perahu," kata Baihaqi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya