Liputan6.com, Jakarta - Polri mengungkap aksi terorisme di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat beberapa hari lalu. Keberhasilan pengungkapan dan penangkapan terduga teroris di Jatiluhur berkat kepekaan masyarakat terhadap lingkungannya.
Kabagpenum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, kepekaan itu masih terpelihara di beberapa daerah. Namun, kepedulian dan kepekaan masyarakat di perkotaan mulai minim, sehingga menjadi celah bagi para pelaku teror untuk masuk dalam sebuah lingkungan.
"Ada empat indikasi yang memiliki kepada ciri-ciri seseorang sebagai teroris," ujar Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa 27 Desember 2016.
Advertisement
Keempat indikasi ini akan lenyap dan tak terdeteksi jika masyarakat sekitar tak peka dan peduli dengan orang-orang sekitarnya.
Martinus mengatakan, indikasi pertama, mereka tertutup dan tidak mau bersosialisasi.
"Kemudian mereka mengaku satu atau dua orang yang tinggal, tetapi yang menginap berganti dan tidak diketahui itu siapa," lanjut Martinus.
Anehnya lagi, orang-orang yang dicurigai sebagai teroris tersebut, memiliki uang yang cukup namun tak terlihat memiliki pekerjaan.
"Kalaupun ada, kerjaannya nggak jelas dan tak dilakukan secara penuh," lanjut Martinus.
Ciri terakhir, para teroris ini melakukan aktivitas yang tidak wajar di dalam rumah, kamar, kontrakan atau tempat yang mereka sewa. Aktivitas mereka juga tertutup.
"Ini sangat perlu diperhatikan masyarakat terhadap warga sekitarnya yang mengontrak atau ngekos. Kayak yang Jatiluhur mereka tidak nyaman karena warganya peduli (dengan sekitar)," ucap Martinus.
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggerebek tempat persembunyian empat terduga teroris di wilayah Jatiluhur, Purwakarta, Minggu 25 Desember 2016. Dari penggerebekan itu, dua orang terduga teroris ditangkap dan dua lainnya dilumpuhkan, karena melawan petugas.
Polisi menduga keempat orang yang tinggal di rumah apung tersebut hendak meledakkan Waduk Jatiluhur. Dua orang yang meninggal berinisial, Abu Sovi alias Abu Azis alias Mas Brow dan Abu Faiz. Sementara dua yang ditangkap adalah Rijal alias Abu Arham (29) dan Ivan Rahmat Syarief (28).
Â
Â
Â