Menikmati Tari Barong di Pagi Hari

Kalau kebanyakan pertunjukkan sendratari dilakukan pada malam hari, Tari Barong di Desa Batu Bulan, Gianyar, Bali, digelar pagi.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Apr 2010, 20:10 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2010, 20:10 WIB
100419cakt_barong.jpg
Liputan6.com, Gianyar: Seni pertunjukan drama dan tari Barong merupakan daya tarik Pulau Dewata, Bali. Biasanya, pertunjukan ini digelar untuk merayakan sejumlah hari ibadah khusus agama Hindu Bali. Namun di Desa Batu Bulan, Gianyar, wisatawan bisa menyaksikannya sebagai pertunjukan menyambut pagi.

Penasaran?

Jika melewati kawasan Batu Bulan sekitar pukul 09.00 WITA, Anda mungkin agak sedikit heran dengan parkiran kendaraan di bahu jalan raya. Selain mobil pribadi, tak sedikit bus ukuran besar berjajar parkir. Kalau penasaran, sebaiknya Anda ikut menepi di sisi jalan dan mengikuti arah para wisatawan berjalan.

Mereka hendak menyaksikan sebuah pertunjukan Barong yang berlangsung selama satu jam. Ya, sebuah teater tradisional khas Bali ini memang selalu menyedot perhatian turis.

Dalam pertunjukan yang digelar Sabtu (17/4), tema yang diangkat adalah pertarungan antara Barong dan Rangda. Barong merupakan simbol makhluk yang bijaksana, sedangkan Rangda mewakili sifat jahat.

Dikisahkan, para pengikut Rangda mencari pengikut Dewi Kuntil yang sedang dalam perjalanan menemui Patihnya. Roh Rangda yang merasuki pengikut Dewi Kuntil membuat ia harus merelakan anaknya, Sadewa, sebagai tumbal.

Perang roh jahat melawan roh baik pun terjadi. Rangda yang bisa berubah bentuk menjadi apa saja selalu berusaha melukai Sadewa. Namun kebajikan dalam diri Sadewa membuatnya kebal. Akhir cerita, Barong yang menjadi simbol kebaikan itulah yang berkuasa di bumi.

Tari Barong sangatlah spesial dan memiliki nilai filosofi yang mendalam bagi umat Hindu di Bali. Atraksi wisata di sela-sela pertunjukan membuatnya makin menarik untuk dilihat. Ada adegan komedi yang diperankan sejumlah pemain. Ada pula atraksi menusukkan keris ke tubuh pemain ketika kesurupan atau kehilangan akal.

"Ini memang kesurupan," ujar Made Sika, salah seorang pemain seni barong.

Untuk itulah, pendeta Hindu dilibatkan sebagai penetralisir roh di dalam tubuh manusia. Selain di Batu Bulan, pertunjukan Barong pagi juga bisa disaksikan di kawasan Kuta.

Ehm, tertarik menikmati seni budaya di pagi hari?(TES/SHA)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya