Sandiaga Yakin Bisa Memutus Mata Rantai Kekerasaan Anak

Sandiaga menyatakan, akan memberikan sanksi tegas baik hukum maupun sosial kepada pelaku kekerasan anak.

oleh Khairur Rasyid diperbarui 06 Jan 2017, 08:25 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2017, 08:25 WIB
20161226-Sosialisasi, Cawagub Sandi Uno Susuri Pasar Tanah Abang-Jakarta
Cawagub DKI Jakarta, Sandiaga S Uno (kanan) berjalan menyusuri lorong pasar busana Blok A dan B Tanah Abang, Jakarta, Senin (26/12). Dihadapan para pedagang, Sandi mensosialisasikan beberapa program andalannya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan akan fokus mengatasi kasus kekerasaan terhadap anak, khususnya di DKI Jakarta. Dia yakin, bersama calon gubernur Anies Baswedan mampu memutus mata rantai kekerasan terhadap anak.

"Untuk masalah kekerasan terhadap anak yang banyak terjadi, saya yakin kami pasangan nomor urut 3 dapat mengatasi hal tersebut, ditambah Pak Anies Baswedan yang pernah menjabat sebagai Mendikbud mempunyai program untuk memutus mata rantai kekerasan terhadap anak," ujar Sandiaga Uno, di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis 5 Januari 2016.

Dia menuturkan, kekerasan anak mayoritas terjadi di lingkungan rumah dan sekolah. Oleh karena itu, hal ini menjadi pekerjaan rumah gubernur yang akan terpilih nanti.

"Mayoritas kekerasan ini kan terjadi di rumah dan di sekolah. Karena itu, ini merupakan pekerjaan rumah dari gubernur yang terpilih. Saya yakin, program dari Pak Anies ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan pun sudah dilakukan dan dapat dilanjutkan jika menjadi gubernur," kata Sandi.

Sandiaga menyatakan, akan memberikan sanksi tegas baik hukum maupun sosial kepada pelaku kekerasan anak.

"Perlu adanya sanksi bukan hanya hukum tapi sanksi sosial harus bisa diberikan, perlindungan terhadap wanita dan perempuan merupakan prioritas kita sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta," Sandi menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya