Jadi Sumber Kekerasan, 2 Kegiatan Ekskul di STIP Dibekukan

Kedua kegiatan yang dibekukan di STIP adalah drum band dan pedang pora.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Jan 2017, 15:51 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2017, 15:51 WIB
Menhub saat berada di STIP
Menhub membekukan dua kegiatan lantaran dianggap jadi sumber kekerasan di STIP.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghentikan dua ekstrakulikuler di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yakni Drum Band dan Pedang Pora. Kedua kegiatan ini diduga menjadi sumber kekerasan yang terjadi.

Keputusan itu diambil setelah tim investigasi internal Kemenhub menemukan beberapa fakta. Salah satunya, kekerasan yang dialami Amirullah Adityas Putra berawal dari regenerasi anggota drum band.

"Kita putuskan membekukan sementara ekskul drum band dan pedang pora agar ada rasa menyesal secara kolektif, karena ada kegiatan membanggakan yang rela dihilangkan," ujar Budi Karya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Tim investigasi Kemenhub baru menyelesaikan tugasnya semalam. Salah satu yang ditemukan adalah adanya kaitan antara regenerasi anggota drum band dengan kekerasan yang dialami oleh Amirullah.

"Kami peroleh drum band dan pedang pora itu satu sisi kebanggaan tapi sekaligus jadi sarana pelonco dan dilakukan dengan kekerasan," imbuh Budi Karya.

Meski kegiatan drum band dihentikan, Budi Karya sudah menyampaikan secara khusus kepada Ketua BEM STIP untuk mengambil hikmah dari pembekuan kegiatan ini. Ada edukasi yang diberikan dibalik keputusan ini.

"Jangan lihat proses ini terjadi enggak boleh drum band tapi proses edukasi, penyesalan kolektif sehingga bisa membentengi dan memagari perbuatan yang tidak diinginkan tersebut," jelas Budi Karya.

Sebelumnya taruna [STIP](Amirullah Adityas Putra ""), Amirullah Adityas Putra, meninggal dunia setelah mengalami tindakan kekerasan dari seniornya. Saat ini, para senior tersebut telah diberikan sanksi pemecatan dan menjadi tersangka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya