Pesawat F16 TNI AU Patroli di Selat Malaka Sebulan Penuh

Mulai Senin kemarin hingga 30 hari mendatang, keenam pesawat tempur buatan negeri Paman Sam itu akan berada di luar Pangkalan RSN.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jan 2017, 09:11 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2017, 09:11 WIB
101118ahibah-f16.jpg

Liputan6.com, Pekanbaru - Enam unit pesawat tempur F16 dari Skuadron Udara 16 Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru menggelar patroli di kawasan perbatasan, termasuk Selat Malaka selama satu bulan.

"Berdasarkan instruksi Panglima TNI, bahwa kita harus siap mendukung Nawacita Presiden. Salah satunya Poros Maritim," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Marsekal Pertama Henri Alfiandi di Pekanbaru, Riau, Senin 30 Januari 2017.

Roesmin mengatakanPoros Maritim bisa terlaksana dengan aman dan lancar, apabila kekuatan udara hadir dan mengayomi untuk memberikan rasa aman.

Untuk itu, mulai Senin kemarin hingga 30 hari mendatang, keenam pesawat tempur buatan negeri Paman Sam itu akan berada di luar Pangkalan RSN.

Selain patroli udara di Selat Malaka, pesawat tempur juga akan berpatroli hingga ke ujung Pulau Sumatera, seperti Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Danlanud juga tidak menampik bahwa operasi itu terkait dengan situasi laut China Selatan yang memanas.

"Pasti itu ada, salah satunya reaksi kita gelar kekuatan di wilayah perbatasan. Termasuk di pangkalan terujung. Harus siap menerima kekuatan kita," ujar Henri seperti dikutip Antara.

Danlanud mengatakan, untuk sementara keenam F16 tersebut akan diterbangkan ke Lanud Soewondo, Medan, Sumatera Utara. Selama 30 hari, pesawat tempur itu juga akan melakukan serangkaian latihan dengan sandi Mata Elang.

Saat ini, Lanud RSN memiliki dua skuadron pesawat tempur sejalan dengan peningkatan status Lanud tersebut dari Tipe B menjadi Tipe A pada Agustus 2015. Dua Skadron itu adalah Skuadron Udara Hawk 100/200, Skuadron Udara F16 dan ditambah Skuadron pemeliharaan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya