Operasi Simpatik, Kakorlantas Minta Polantas Perbaiki Diri

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa memimpin apel Operasi Simpatik 2017 di Halaman Korlantas Polri, Jakarta.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Mar 2017, 10:23 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2017, 10:23 WIB
Ilustrasi Operasi Simpatik
Ilustrasi Operasi Simpatik.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa memimpin apel Operasi Simpatik 2017 di Halaman Korlantas Polri, Jakarta, hari ini.

Pada sambutannya, Royke mengatakan, tujuan operasi ini adalah meningkatkan simpatik masyarakat terhadap polisi dan merangsang disiplin pengguna jalan dalam berlalu lintas.

"Bersimpati bukan berarti membiarkan pelanggaran yang terjadi. Hanya saja yang melakukan penindakan ya harus bersimpati," kata Royke di Halaman Korlantas Polri, Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Ada tiga pesan yang disampaikan Royke dalam apel Operasi Simpatik Jaya kali ini. Yang paling utama, kata dia, seluruh jajarannya agar terus melakukan pembenahan diri.

Selama ini, Royke mengatakan, citra polantas terkesan menakutkan bagi masyarakat. Karena itu, lanjut dia, polantas harus menghilangkan gambaran tersebut dalam Operasi Simpatik.

"Mulai dari penampilan perorangannya. Mulai dia memperbaiki dirinya dulu, seperi pakaian dan kerapihannya. Kedua tutur katanya. Kemudian yang ketiga tindakannya. Harus tiga-tiganya rangkaian satu sistem," ucap Royke.

Royke menambahkan, Operasi Simpatik Jaya ini tak hanya dimanfaatkan untuk melakukan pembenahan diri saja. Melainkan juga untuk meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas kepada masyarakat.

"Saya tidak mau asal. Hanya sekedar operasi, gelar pasukan, mau dilaksanakan atau tidak, pengawasan kurang. Kan jadi percuma. Oleh karena itu, harus ada faktor pengungkitnya. Harapannya kegiatan kita sepanjang hari harusnya bersimpati kepada orang lain. Itu kan maknanya," tambah Royke.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya