Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membuka dialog dengan pihak kepolisian Afghanistan dan Malaysia untuk menekan atau meredam aksi-aksi terorisme di Indonesia. Dialog dilakukan langsung Wakapolri Komjen Pol Syafruddin dengan Kepala Kepolisian Afganistan General Abdul Rahman dan Wakil Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Noor Rashid Ismail.
Selain berdialog dengan kepolisian Afghanistan dan Malaysia, Polri juga membicarakan bahaya terorisme dengan kepolisian Bangladesh di sela-sela acara Chief of Police Confrence of South Asia and Neighbouring Countries yang digelar Interpol and Banglades Police di Dhaka.
"Kita melaksanakan pertemuan dengan tiga negara sebelum konferensi dimulai, pertama Afghanistan, Bangladesh dan Malaysia," kata Wakapolri Komjen Pol Syafruddin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Liputan6.com, Minggu (12/3/2017).
Baca Juga
Syafruddin menerangkan, komunikasi dengan kepolisian Afghanistan bisa menjadi pintu masuk memutus jaringan terorisme. Menurut dia, seringkali aksi-aksi teror di Indonesia datang dan berafiliasi dengan teroris atau organisasi di Afghanistan, seperti ISIS.
Advertisement
Apalagi, ia menambahkan, sejarah tentang terorisme di Afghanistan itu sangat‎ panjang mulai Mujahidin sampai Alqaeda.
"Kita tahu banyak pelaku-pelaku terorisme yang senior dulu berlatih‎‎ dan belajar lulusan di Afghanistan. Syukur Alhamdulillah, semua itu bisa kita atasi sampai saat ini di mana pelaku-pelaku itu ada yang dihukum sudah banyak, direhabilitasi. Misalnya Imam Samudera dan sebagainya," terang Wakil Kepala Polri Syafruddin.
Ia melanjutkan, sementara untuk di Bangladesh kejadian-kejadian yang bersifat ekstrem sudah mulai marak terjadi. Kuat dugaan aksi ekstrem dan teror di Bangladesh juga bagian ancaman dari ISIS.
"Bangladesh ini sudah bagian dari gerakan-gerakan bera‎filiasi dengan ISIS sehingga kita perlu kerja sama secara spesifik," ujar dia.
Kepala Polisi Afghanistan, General Abdul Rahman mengatakan, ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan dengan Polri. Antara lain soal kerja sama penanganan terorisme.
"Kemudian permohonan dari Afghanistan ke Indonesia untuk bantuan pananganan masalah terorisme dalam hal pemberian informasi dan pelatihan perwira polisi Afghanistan ke Indonesia‎," tambah Abdul.
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menghadiri Chief of Police Conference of South Asia and Neighbouring Countries didampingi beberapa perwira tinggi Polri antara lain Sahlisosek Kapolri Irjen Amhar Azeth.
Kemudian, Kabag Kejahatan Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri Kombes Pol Puji Sarwono, Waka Densus 88 Polri Brigjen Eddy Hartono, Karo Binops Bareskrim Polri‎ Brigjen Pol Toni Hermanto serta Karo Binkar SDM Polri Brigjen Pol Priyo Widyanto dan AKBP Joko Julianto.
Dalam kegiatan yang diikuti Polri ini, ada beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan. Terutama soal terorisme, pembatasan gerakan ekstremisme dan transnasional crime. Kegiatan dihadiri perwakilan dari 21 negara Asia Selatan.