Liputan6.com, Jakarta - Balai Kota DKI Jakarta kebanjiran karangan bunga seiring akan habisnya masa jabatan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok - Djarot Saiful Hidayat.
Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri dan Daerah DKI Mawardi menyatakan, jumlah karangan bunga yang dikirim ke Balai Kota terus bertambah hingga kini.
"Informasinya sudah ada 1.000 karangan bunga, masih didata lagi," kata Mawardi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Advertisement
Hingga pukul 11.30 WIB, karangan bunga ucapan sudah merembet ke pelataran Jalan Merdeka Selatan. Hal ini pun jadi tontonan warga yang melintas dengan memperlambat laju kendaraan.
Umumnya karangan bunga yang berasal dari berbagai kalangan tersebut, bertuliskan dukungan dan ucapan terima atas sumbangsih Ahok - Djarot selama memimpin Jakarta lima tahun terakhir. Namun, tak sedikit karangan bunga berisi ucapan lucu dan nyeleneh.
Ahok sendiri heran dengan kiriman bunga itu. Sebab menurutnya yang biasa mendapat bunga adalah pihak yang menang. Ahok menyebut ingin mengucapkan terima kasih satu per satu, namun karena tidak mengetahui alamatnya, Ahok mengucapkan terima kasih hanya melalui media sosial.
"Ya aku juga enggak tahu bagaimana mau ngerem (kedatangan bunga). Beberapa kita mau kirim terima kasih enggak tahu alamatnya. Kita mau muat nanti di twitter atau di website kita, kita foto terus ucapkan terima kasih," kata Ahok di Balai Kota Jakarta.
Adik Ahok, Fify Letty Indra Tjahaja Purnama pun terharu dan menitikan air mata melihat banyaknya karangan bunga itu.
"Ini sangat ironi. Di Balai Kota itu tumpuk bunga-bunga. Baru kali ini orang kalah dikasih selamat. Dia dicintai rakyatnya. Ini satu fakta," ucap Fify sambil menangis.
Fify merasa terharu sebab kakaknya banyak menerima surat ucapan terima kasih dari masyarakat.
"Kami menerima banyak surat. Saya baca juga. Kemudian dari anak kecil sampai nenek-nenek. Pak Ahok nasibnya lebih baik daripada Nemo. Karena ternyata banyak sekali karangan bunga dan ucapan terima kasih. Artinya apa kita punya hati nurani," jelas Fify.
Menurut dia, apa yang dilakukan Ahok dan Djarot, adalah melanjutkan semua yang sudah dimulai Jokowi.
"Kita sekarang bisa melihat karya Pak Basuki dan Djarot. Dan melanjutkan apa Pak Jokowi lakukan. Mereka bertiga lima tahun membuat perubahan jauh lebih banyak daripada gubernur lainnya," kata Fify.