Cegah Insiden Kecelakaan, Kemenhub Siap Razia Bus Wisata

Kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata kembali terjadi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Mei 2017, 23:19 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2017, 23:19 WIB
Kecelakaan Maut Puncak Bogor
Kecelakaan maut di Puncak Bogor melibatkan bus parisiwata Po HS Transport dan 11 kendaraan. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan berencana merazia bus-bus pariwisata. Razia tersebut nantinya melibatkan pihak kepolisian dan Jasa Raharja.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan, razia ini sengaja dilakukan guna mencegah terjadinya kecelakaan bus pariwisata. Mengingat, selama dua pekan belakangan terjadi dua kecelakaan bus pariwisata di kawasan Puncak, Jawa Barat.

"Operasi terpadu di lapangan, baik di pusat-pusat wisata maupun di lokasi, di tepi jalan, untuk kita melakukan pemeriksaan," kata Sugihardjo di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017).

Namun Sugihardjo masih terus mengkaji terkait teknis razia tersebut bersama pihak-pihak terkait. Yang pasti, razia difokuskan untuk mencari apakah bus tersebut dalam perusahaan resmi dan mengantongi surat kelulusan uji KIR.

"Nanti bersama Ditjen Hubdar dan Polri untuk bagaimana pola operasinya seperti apa. Dikombinasikan dengan kesiapan lebaran," ucap Sugihardjo.

Kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata kembali terjadi. Kecelakaan di kawasan Puncak tepatnya di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Ciganjur pada Minggu 30 April ini mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.

Bus pariwisata Kitrans yang membawa rombongan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini mengalami rem blong dan menabrak mobil pikap, motor, dan angkot yang ada di jalur kanan.

Kecelakaan beruntun yang melibatkan bus juga terjadi di Tanjakan Selarong Jalan Raya Puncak, Bogor. Kecelakaan melibatkan 12 kendaraan, baik roda empat, maupun roda dua, pada Sabtu, 22 April 2017 sore. Kecelakaan ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya