Kemenhub Sebut 2 Bus yang Kecelakaan di Puncak Ilegal

Perusahaan pemilik dua bus yang kecelakaan di Puncak, Bogor tak terdaftar di Kemenhub.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Mei 2017, 18:36 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2017, 18:36 WIB
Kecelakaan Maut Puncak
Kecelakaan maut di Puncak Ciloto diduga akibat rem bus blong. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan memastikan, dua bus pariwisata yang kecelakaan di kawasan Puncak, Jawa Barat pada 22 April dan 30 April 2017 merupakan bus ilegal.

Sebab, berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, bus yang diketahui milik HS Transport bernomor polisi AG 7057 UR dan bus milik Kitrans B 7075 BGA, tidak terdaftar.

"Bus HS transport AG 7057 UR dari data yang kami cek, HS Transport tidak terdaftar sebagai perusahaan angkut pariwisata di database Ditjen Perhubungan Darat," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, di kantornya, Jakarta, Senin (1/5/2017).

Menurut Sugihardjo, bus milik HS Transport diketahui masih milik perusahaan lamanya yaitu PO Harapan Jaya Prima. Kemudian, bus tersebut juga tidak memiliki surat lulus uji kir.

"Itu juga tidak ada tanda uji kir, tidak terdaftar," ucap dia.

Sama halnya dengan kasus yang di Megamendung, Sugihardjo mengatakan bus yang mengalami kecelakaan di Ciloto juga tidak terdaftar di database Kemenhub. Bus yang mengalami kecelakaan itu ialah Bus Kitrans B 7057 BGA.

"Itu juga sama perusahaannya juga tidak terdaftar, dan kami sudah koordinasi dengan Dishub DKI kendaraan itu juga tidak terdaftar sebagai kendaraan wajib uji," tambah Sugihardjo.

Kecelakaan di Ciloto ini bermula saat bus pariwisata Kitrans membawa rombongan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Mereka hendak menuju Kebun Raya Cibodas untuk mengisi libur panjang.

Setiba di lokasi kejadian, bus tersebut mengalami rem blong dan menabrak pikap dan angkot yang ada di jalur kanan.

Tak sampai di situ, bus terus bergerak dan kembali menabrak minibus serta 4 sepeda motor hingga kendaraan tersebut ikut terseret ke dalam jurang sedalam 15 meter.

"Sebelum masuk ke kebun sayuran sempat nabrak warung sampai hancur. Pemilik dan pengunjung juga terluka," ujar Kurniawan, warga setempat.

Sebelum kecelakaan Ciloto itu terjadi, kata dia, ada beberapa warga sempat melihat bus itu membanting setir ke kiri saat di jalan turunan.

"Tapi bus terlanjur oleng ke kanan dan menabrak mobil dan motor serta warung," ujar Kurniawan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya