Yorrys Menilai Sanksi dari Partai Golkar Hanya untuk Lucu-Lucuan

Yorrys pun menegaskan tak masalah jika dia mendapat surat peringatan dari Partai Golkar.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Mei 2017, 21:49 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2017, 21:49 WIB
Yorrys Raweyai Datangi Istana
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Golkar Yorrys Raweyai (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Golkar Yorrys Raweyai mendapat surat peringatan dari partainya karena ucapannya yang dianggap tidak menjalankan kesepakatan rapat. Tak hanya mengaku belum menerima surat tersebut, Yorrys pun menganggap hal itu hanya sekedar lucu-lucuan saja.

"Saya enggak tahu ya tapi boleh-boleh saja,  cuman kita liat saja. Saya sendiri enggak mau komentar ya karena ini menurut saya lucu-lucuan saja," ujar Yorrys di Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Ia pun mempertanyakan surat peringatan seperti apa yang dilayangkan kepadanya. Mantan anggota DPR ini pun mempersilahkan kalau memang ada surat peringatan untuknya.

"Yang mana? Emang ada yah? Siapa yang ngomong? Saya belum terima (surat peringatannya). Boleh-boleh saja, itu biasa begini orang kan biasa kalau ada sanksi ini yang kita selalu perdebatkan, biarin saja," paparnya.

"Dan biasanya begitu kan kita mesti dipanggil,  kasih tahu, tanya, kalau mau orang berikan sanksi kan begitu. Dan yang mau memberikan sanksi siapa? Kan ada korbid kepartaian atau apa? Gimana? Tapi biar sajalah ngapain tanggapan gitu," imbuh dia.

Yorrys pun menegaskan tak masalah jika dia mendapat surat peringatan.

"Mana ada urusan," tandas Yorrys.

Sebelumnya, Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Daerah DPP Golkar Freddy Latumahina menjelaskan Yorrys dianggap melanggar kesepakatan rapat sehingga DPP Golkar perlu memberikan peringatan.

"Waktu rapat tanggal 5 April ada rapat pengurus harian DPP PG yang memutuskan antara lain PG harus menjaga soliditas partai. Yang kedua, kompak konsolidasi untuk Pilkada 2018 dan Pileg 2019," ucapnya.

"Ketiga, apabila ada hal-hal yamg harus disampaikan maka yang pertama dibicarakan di dalam rapat kemudian DPP menetapkan juru bicaranya. Kesepakatan itu kita pegang sampai sekarang," imbuh dia.

Kemudian, lanjutnya, pada April lalu Yorrys mengeluarkan pernyataan yang cukup membuat kaget partai berlambang beringin ini.

"Padahal yang sponsori keputusan untuk tidak menyampaikan hal-hal di luar partai itu sebelum dibahas di dalam partai sebetulnya bagi Yorrys sendiri. Itu ide yang baik padahal menurut kita, ternyata hal itu beliau lampaui," kata dia.

"Karena itu DPP merasa perlu memberikan peringatan, peringatan itu berupa peringatan tertulis. Itu yang ingin kami sampaikan. Peringatan tertulis ada disini untuk diketahui sekalian," tegas Freddy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya