1.999 Lampion Diterbangkan di Borobudur

Penerbangan lampion itu dilakukan di Candi Borobudur menjelang Hari Raya Waisak 2561 BE/2017, Rabu 10 Mei 2017 malam.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2017, 07:49 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 07:49 WIB
20160522- Kelap-kelip Lampion di Langit Borobodur-Jateng- Boy Harjanto
Kelap-kelip lampion menghiasi puncak Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/05). Sebanyak 5000 lampion di terbangkan pada puncak perayaan Tri Suci Waisak 2560 BE/2016. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Liputan6.com, Magelang - Sebanyak 1.999 lampion diterbangkan di Taman Aksobhya kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, jelang Hari Raya Waisak 2561 BE/2017, Rabu 10 Mei 2017 malam.

Berdasarkan pantauan, penerbangan lampon dilakukan secara bertahap karena daya tampung Taman Aksobya yang berada di sisi tenggara Candi borobudur itu terbatas.

Setiap tahap dilepas sekitar 200-an lampion.

Peserta yang ingin menerbangkan lampion dikenakan biaya Rp 100 ribu per lampion oleh panitia.

Namun, membludaknya pengunjung pada penerbangan lampion tersebut mengakibatkan sebagian tanaman yang berada di sekeliling taman tersebut terinjak-injak.

Antara melansir, pengunjung yang akan menerbangkan lampion harus rela mengantre untuk masuk lokasi penerbangan lampion.

Seorang pengunjung dari Jakarta, Alan, mengaku datang ke Borobudur bersama lima temannya karena ingin menerbangkan lampion. Dia berharap, dengan menerbangkan lampion Waisak ini, keluarganya diberi kesehatan dan kemurahan rezeki.

"Kami datang ke sini, khusus untuk menerbangkan lampion," kata Alan.

Sejumlah pengunjung juga swafoto saat menerbangkan lampion.

Perayaan Waisak 2561 BE berlangsung pada Kamis (11/5/2017) pukul 04.42.09 WIB. Umat Buddha dan para biksu sangha perwakilan umat Buddha Indonesia melakukan meditasi di pelataran Candi Borobudur yang juga warisan budaya dunia itu.

Perayaan Trisuci Waisak dalam ajaran Buddha ini digelar untuk memperingati tiga peristiwa penting bertepatan dengan bulan purnama, yakni kelahiran Sidharta Gautama, Sidharta memperoleh penerangan sempurna sebagai Buddha, dan mangkat Sang Buddha Gautama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya