Pemindahan Ahok karena Ancaman Pembunuhan, Ini Kata Djarot

Menurut Menteri Yasonna, pemindahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari Rutan Cipinang ke Mako Brimob karena alasan keamanan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 15 Mei 2017, 10:26 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2017, 10:26 WIB
20170509-Djarot Temui Ahok di Rutan Cipinang-AFP
Wagub DKI, Djarot Saiful Hidayat menjawab pertanyaan awak media usai menjenguk Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Rutan Cipinang, Jakarta, Selasa (9/5). Usai divonis dua tahun, Ahok langsung dibawa ke rutan tersebut. (GOH CHAI HIN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan, pemindahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari Rutan Cipinang ke Mako Brimob karena alasan keamanan. Salah satu kekhawatirannya karena ada napi kasus terorisme dan pendukung pasangan lain di Pilkada DKI 2017. Salah satunya, potensi ancaman pembunuhan.

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengaku tak mengetahui alasan pemindahan Ahok tersebut, terlebih karena alasan ancaman pembunuhan.

Dia juga enggan berkomentar soal hal ini. "Saya enggak tahu. Tanya Pak Yasonna," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (15/5/2017).

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) mengungkap sejumlah alasan kenapa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dipindahkan dari Rutan Cipinang ke Mako Brimob. Salah satunya karena faktor keamanan.

"Itu karena alasan keamanan. Di dalam itu juga ada (narapidana) teroris, ada juga yang setelah kita lihat, ternyata banyak yang enggak memilih Ahok," tutur Yasonna di Gedung Pengayoman, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2017).

"Sulit menjamin keamanan karena figur beliau yang masih ada pihak-pihak yang sangat tidak puas dan adanya ancaman-ancaman untuk dibunuh," lanjut dia.

Selain itu, Rutan Cipinang diketahui dalam kondisi kelebihan narapidana alias over capacity. Terlebih, demonstrasi dadakan simpatisan Ahok di jalanan depan rutan juga sempat melumpuhkan akses publik hingga tengah malam.

"Itu sudah over kapasitas 3.733 orang. Maka atas pertimbangan keamanan dan juga potensi ganggu lalu lintas di depan karena banyak yang demo itu jalan arteri, maka kita pindahkan ke Mako Brimob," Yasonna menjelaskan.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya