Polisi Temukan Kondom Saat Gerebek Kolong Tol Kalijodo

Diduga kolong tol Kalijodo itu digunakan sebagai tempat prostitusi.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 10 Jun 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2017, 08:45 WIB
20160301-Ditertibkan-Warga-Kolong-Tol-Seberang-Kalijodo-Mulai-Berpinda-Jakarta
Kolong tol Kalijodo (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Aparat gabungan Polri, TNI dan Satpol PP menggerebek kafe-kafe yang berdiri di kolong tol Sedyatmo atau tol Kalijodo di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat 9 Juni 2017 malam. Kafe-kafe tersebut biasanya beroperasi saat malam tiba dan menyasar para pengendara yang melintasi jalan Kepanduan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kapolsek Penjaringan AKBP Bismo Teguh mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari warga bahwa bangunan liar kolong tol itu diduga seringkali dijadikan lokasi prostitusi. Dengan alasan itulah aparat gabungan menggelar operasi pekat.

"Kami mulai sisir mulai dari ujung barat sampai ke utara. Kami dapati ada bangunan-bangunan yang diduga kuat disalahgunakan untuk praktek- praktek prostitusi. Ada kafe hiburan juga," kata AKBP Bismo di Kalijodo, Jakarta Utara.

Dia melanjutkan, dari hasil penyisiran, pihaknya berhasil mengamankan beberapa barang bukti. Di antaranya, puluhan kondom baru, beberapa krat minuman keras dan senjata tajam. Bahkan polisi jugamenemukan alat hisap atau bong sabu di salah satu bangunan liar di RPTRA Kalijodo itu.

"Dari pemeriksaan kami di tempat-tempat tersebut ada kondom ditemukan bong sabu, sejam (senjata tajam) dan miras. Tentunya ini tidak sesuai dengan semangat bulan ramadan yang kita hormati," ujar dia.

Tapi, kata dia, diduga operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang melibatkan 80 personel kepolisian, 200 petugas Satpol PP dan 10 personel TNI itu sudah bocor. Sehingga polisi tak menemukan orang yang praktik prostitusi di tempat itu.

"Ya sementara ini diamankan barang bukti saja. Polsek metro penjaringan sudah beberapa kali ini, kemarin Rabu, minggu lalu kami amankan pelaku prostitusi baik laki dan perempuan atau pemilik (kafe)," beber Bismo.

Sementara, camat Penjaringan Andri mengungkapkan, setidaknya ada 80 bangunan liar yang berdiri di kolong tol tersebut. Bangunan semi permanen itu berdiri sudah sebulan lebih. Andri mengatakan, pihaknya segera menertibkan bangunan yang seringkali disulap menjadi kafe remang-remang itu.

"Akan kami tertibkan dalam waktu dekat. Sekitar 80 bangunan di sini. Ini upaya kami menciptakan kondisi juga supaya nanti ke depannya kondusif. Sekitar sebulan ya bangunan ini marak," ujar Andri.

Dia mengatakan, kebanyakan warga yang mendiami bangunan liar itu adalah warga luar Jakarta. Sehingga, kata dia, ada dugaan warga yang mendiami bangunan liar di lokasi kolong tol dulunya tinggal di kawasan Kalijodo.

"Ini dari luar kebanyakan. Karena yang dulu (di Kalijodo) yang berKTP DKI kan kami tawarkan rusun. Ini kebanyakan KTP luar," tandas Andri.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya