Buwas: Anak Buah Freddy Budiman Bisa Isap Sabu di Lapas Cipinang

Dengan ruangan ber-AC lengkap dengan fasilitas internet, Haryanto Chandra dapat menjalankan bisnis haram dari dalam penjara.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 13 Jun 2017, 16:25 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 16:25 WIB
20170613-BNN Sita Rp 39 Miliar Hasil Pencucian Uang Narkotika-Yoppy
BNN mengungkap kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) hasil penjualan narkoba di kantor BNN, Jakarta, Selasa (13/6). BNN menyita aset dan uang hasil TPPU kasus narkoba dengan total nilai Rp39 miliar dari kedua kasus berbeda. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menyayangkan temuan sel mewah milik anak buah Freddy Budiman, Haryanto Chandra alias Gombak, di Lapas Klas I Cipinang, Jakarta Timur. Selain itu, yang bersangkutan ternyata dengan mudah mengonsumsi narkoba jenis sabu dari balik jeruji besi.

"Dalam lapas mereka bisa bekerja. Bahkan luar biasa bagaimana dia di lapas langsung mengonsumsi sabu. Mereka sebagai tersangka di dalam lapas, dia bisa sekaligus menggunakan sabu secara bebas. Ini yang luar biasa," tutur Budi Waseso di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2017).

Pria yang akrab disapa Buwas itu menyampaikan, praktik konsumsi narkoba dari balik jeruji besi itu dilakukan dengan santai oleh Haryanto Chandra. Tentu saja, sebab yang bersangkutan memasang CCTV di depan penjaranya agar dapat memantau, baik itu sipir atau pengunjung.

"Ruangannya luar biasa. Dilengkapi CCTV untuk mengawasi bagian luar. Kalau lapas katanya penuh, tapi ini dia bisa mendapat fasilitas mewah di lapas. Kalau kita mau datang kita dimonitor. Ada dapur mewah, bahkan bisa merawat ikan Arwana. Ini bukan rekayasa. Jelas sampai hari ini masih seperti ini," kata dia.

Dengan ruangan ber-AC lengkap dengan fasilitas internet, Haryanto Chandra dapat menjalankan bisnis haram itu menggunakan alat komunikasi yang juga dibawanya masuk.

"Mereka punya laptop, Wi-Fi, jadi komunikasi bisa pakai Ipad, transfer pakai token. Mereka teknologi canggih. Tahu mereka hubungan beberapa handphone, banyak," Buwas menandaskan.


Tonton Video Menarik Berikut Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya