Jokowi: Cara Menjaga Keberagaman Cukup Mudah

Presiden mengatakan, keberagaman yang dimiliki seperti takdir dan hukum Allah yang harus disyukuri dan dijaga.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Jun 2017, 09:56 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2017, 09:56 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke Pondok Pesantren Darussalam, Banyumas, Jawa Tengah. Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan rasa syukur karena pondok pesantren memberikan pemahaman Islam yang komprehensif kepada semua santri.

Jokowi mengatakan, keberagaman Indonesia tidak bisa dibantah lagi. Keberagaman yang dimiliki seperti takdir dan hukum Allah yang harus disyukuri dan dijaga.

"Oleh sebab itu, jangan melupakan persaudaraan kita," kata Jokowi di Ponpes Darussalam, Kamis 15 Juni 2017.

Presiden menyampaikan, cara merawat dan menjaga keberagaman itu cukup mudah. Menjaga agar tidak saling menjelekkan, saling memfitnah, mencemooh, dan mencela itu sudah cukup menjaga kebersamaan.

"Itu bukan budaya bangsa Indonesia," tegas Jokowi.

Presiden juga mengatakan kalau dirinya sudah melihat metode pembelajaran yang digunakan di pesantren ini. Para santri tidak hanya diajarkan pelajaran agama seperti pada umumnya.

"Pemahaman kebangsaan juga tak luput dari materi pembelajaran, supaya semua tahu betul bahwa negara kita negara yang beragam," ucap Jokowi.

Pembelajaran itu bertajuk training pemahaman kebangsaan. Training ini berisi pemahaman Islam secara komprehensif, pemahaman Islam yang rahmatan lil alamin, mengenai kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat dalam perspektif Islam, termasuk pemahaman mengenai radikalisme dan liberalisme.

"Semuanya diajarkan di sini. Ini sangat bagus sekali, sehingga kita tahu yang benar itu mana dan apa yang harus kita lakukan," pungkas Jokowi.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya