Liputan6.com, Batang - - Anggota Komisi X DPR Marlinda Irwanti menyatakan, pondok pesantren dan santrinya harus jadi garda terdepan melawan intoleransi yang akhir-akhir ini marak.
"Intoleransi atau belakangan muncul istilah persekusi harus jadi perhatian. Santri dengan kecakapan ilmu dan keluhuran budi harus mampu mengikis intoleransi karena intoleransi bukan ciri Islam," ujar Marlinda dalam acara Sosialisasi Empat Pilar di Pondok Modern Tazakka, Kabupaten Batang, Jumat 17 Juni 2017.
Baca Juga
Marlinda menyatakan, santri sebagai orang saleh yang mendalami Islam, harus mampu menyeimbangkan ibadah mahda (puasa, salat, dll) dan ibadah sosial. Karena keduanya tidak bisa dipisahkan.
Advertisement
Dia menambahkan, kontribusi santri dan pesantren mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di zaman kemerdekaan patut dicontoh.
"Sikap yang patut dicontoh sekaligus wujud Islam yang rahmatan lil alamin," ujar dia.
Pemimpin Pondok Modern Tazakka KH Anang Rizka menyatakan, dengan mayoritas penduduk beragama Islam, seharusnya paham intoleran tidak berkembang di Indonesia.Â
Ia pun berharap, pondoknya bisa berperan menjadi garda terdepan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan kebinekaan yang mulai memudar guna memerangi intoleransi. Â
Peran pesantren disebutnya sangat penting, terutama untuk menciptakan pemimpin yang berakhlak baik, agar tumbuh pemimpin yang berjiwa pemimpin dan bukan seperti saat ini, di mana banyak pemimpin namun tidak berjiwa pemimpin.
Saksikan Video Menarik di bawah ini: