Muzani MPR Sebut Persatuan Bangsa Indonesia Menjadi Prioritas Utama Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto fokus pada perekonomian Indonesia dan menekankan pentingnya persatuan, hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan pengusaha dan sambutan Ketua MPR RI di konferensi Liga Muslim Dunia.

oleh Putu Merta Surya Putra Diperbarui 07 Mar 2025, 14:38 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2025, 14:19 WIB
Ketua MPR RI Ahmad Muzani.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat menghadiri konferensi Liga Muslim Dunia di Arab Saudi. (Foto: Istimewa).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan, Bangsa Indonesia pernah mengalami berbagai pergolakan yang dipicu oleh perbedaan ideologi dan visi antara pemerintah pusat dan daerah. Pengalaman-pengalaman tersebut dijadikan pembelajaran oleh Presiden Prabowo Subianto agar konflik serupa tidak terulang di masa depan.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri konferensi Liga Muslim Dunia yang bertajuk “Menuju Persatuan Islam yang Efektif” di Mekkah, Arab Saudi pada Kamis 6 Maret 2025 malam waktu setempat.

Menurut Muzani, Presiden Prabowo sangat memprioritaskan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia karena persatuan adalah hal yang paling penting, karena seluruh pembangunan dan pengelolaan kekayaan alam Indonesia hanya dapat terwujud jika ada kebersamaan antara rakyat dan pemimpin.

"Bagi presiden Prabowo bahwa persatuan adalah segala-galanya. Seluruh kekayaan dan sumber daya alam serta Pembangunan dalam bentuk apapun akan berhasil jika kita tetap utuh dan bersatu. Itulah yang sedang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Maka beliau sekarang sedang menggalakkan makan bergizi gratis bagi seluruh anak pelajar dan santri dari seluruh Indonesia," kata dia dalam keterangan yang diterima, Jumat (7/3/2025).

"Target untuk memberi makan bergizi ini adalah 82 juta anak setiap hari. Ini adalah upaya kami untuk meningkatkan sumber daya manusia bangsa Indonesia pada masa-masa yang akan datang. Kami ingin menjadi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang bangsa yang sehat, bangsa yang pintar dan bangsa yang bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain," sambungnya.

Menurut Muzani, agama khususnya Islam, memberikan semangat menjaga persatuan tersebut.

"Kami menyadari sepenuhnya bahwa agama memberi dorongan terhadap hal itu. Islam memberi semangat terhadap hal itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa nilai Islam adalah nilai yang luhur dan tinggi. karena itu kami tidak kecil hati dan harus percaya diri dengan semangat Islam bangsa Indonesia bisa bersatu dengan kekuatan-kekuatan yang sama dengan bangsa lain," jelas dia.

 

Promosi 1

Peran Penting Pancasila

Sementara, di awal sambutannya, Muzani menekankan peran penting Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi landasan awal kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa di awal kemerdekaan, terjadi perdebatan sengit di kalangan tokoh bangsa mengenai dasar negara, apakah harus berlandaskan nilai-nilai Islam, nasionalisme, atau sekuler. Namun, pada akhirnya, Pancasila dipilih sebagai jalan tengah untuk menyatukan perbedaan tersebut dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Berbulan-bulan pemimpin-pemimpin kami, tokoh-tokoh kami bahkan para ulama kami berdebat untuk menemukan dasar negara Republik Indonesia yang akan merdeka. Akhirnya setelah lama kita berdebat, kita bisa merumuskan jalan tengah yakni Pancasila. Pancasila adalah jalan tengah yang bisa mempertemukan di antara kami karena sesungguhnya kami adalah bangsa yang dengan rumpun berbeda-beda," tutur dia.

Menurut Muzani saat ini, Indonesia adalah negara Muslim terbesar kedua di dunia, dengan jumlah penduduk Muslim mencapai 230 juta jiwa atau sekitar 87 persen dari total 280 juta jiwa. Indonesia, yang terdiri dari 17 ribu pulau, 13 ribu suku, dan 700 bahasa yang berbeda, menunjukkan betapa kaya dan beragamnya bangsa ini. M

 

Jadi Identitas

Dia menuturkan, perbedaan-perbedaan ini justru menjadi identitas dan kekayaan tersendiri bagi Indonesia. Perbedaan tersebut akhirnya disatukan dalam satu bahasa, yakni bahasa Indonesia, yang berasal dari rumpun Melayu, sebagai simbol persatuan bangsa.

“Ikatan yang pertama kami lakukan adalah kami mengikatkan diri dalam bahasa yang sama. Di antara kami, kami menyepakati rumpun bahasa Melayu. Bahasa yang bukan bahasa mayoritas menjadi bahasa persatuan. Itulah cikal bakal bahasa Indonesia yang sampai sekarang digunakan oleh seluruh rakyat dan bangsa Indonesia,” jelas Muzani.

 Dalam konferensi ini yang turut menjadi pembicara adalah Sekjen Liga Muslim Dunia, Muhammad Abdul Karim Al-Isa. Para mufti, cendikiawan, dan imam besar dari negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI.

Konferensi ini telah berjalan dua kali dan yang pertama ketika itu bertajuk “Membangun Jembatan antara Mahzab-mahzab Islam”.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya