Durtete Minta Maaf Atas Kerusakan Kota Marawi Akibat Operasi Militer

Militer Filipina lakukan operasi skala besar di sejumlah lokasi di kota Marawi yang masih dalam penguasaan kelompok militan ISIS.

oleh shintalestari41 diperbarui 21 Jun 2017, 07:12 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2017, 07:12 WIB

Fokus, Filipina Pesawat tempur Filipina menjatuhkan bom ke sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian kelompok militan ISIS di kota Marawi. Bom-bom dari udara tersebut menghancurkan sejumlah bangunan. Serangan udara ini merupakan bagian dari operasi militer skala besar yang digelar tentara Filipina, selain pergerakan melalui darat, dalam upaya membebaskan ibukota provinsi Lanao Del Sur yang ada di wilayah otonomi Pulau Mindano tersebut.

Seperti yang ditayangkan Fokus Pagi, Rabu, 21 Juni 2017, Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat bertemu dengan warga Marawi di lokasi pengungsian menyatakan permintaan maaf atas digelarnya operasi militer. Duterte menyatakan operasi militer adalah pilihan terakhir yang dapat ditempuh pemerintah untuk membasmi kelompok militan ISIS.

Operasi militer di kota Marawi atau Maranao menurut logat warga setempat yang telah memasuki hari ke-30 mengakibatkan 200 anggota militan ISIS, 58 tentara, dan polisi filipina, serta 26 warga sipil tewas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya