Qadha Sholat Subuh karena Bangun Kesiangan, Bolehkah? Ini Kata UAS dan Buya Yahya

Melaksanakan sholat fardhu seperti Subuh diutamakan pada waktunya. Lantas, jika waktu sholat Subuh terlewat karena bangun kesiangan, bolehkah sholatnya diqadha atau dilakukan di waktu lain? Simak penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Buya Yahya

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 05 Feb 2025, 03:30 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2025, 03:30 WIB
UAS dan Buya Yahya
Kolase Ustadz Abdul Somad (UAS) dan KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ada lima sholat fardhu yang wajib dikerjakan umat Islam. Salah satunya adalah sholat Subuh. Waktu sholat Subuh dimulai sejak terbit fajar hingga sebelum matahari terbit. 

Sebagian muslim merasa kesulitan bangun lebih pagi untuk sholat Subuh. Alhasil, terkadang jadi bangun kesiangan.

Banyak faktor yang membuat sholat Subuh tidak dilakukan tepat pada waktunya. Misalnya, faktor ngantuk dan begadang sehingga bangunnya setelah matahari terbit.

Melaksanakan sholat fardhu seperti Subuh diutamakan pada waktunya. Lantas, jika waktu sholat Subuh terlewat karena bangun kesiangan, bolehkah sholatnya diqadha atau dilakukan di waktu lain? 

Ulama kharismatik Ustadz Abdul Somad (UAS) mengatakan, muslim boleh mengqadha sholat Subuh jika tidak dapat melakukannya pada waktu yang telah ditetapkan. Dasarnya adalah Rasulullah SAW yang pernah mengqadha sholat Tahajud.

“Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengqadha sholat Tahajud. Nabi pernah sholat (Tahajud) siang 12 rakaat,” kata UAS dikutip dari YouTube Dakwah Singkat Padat, Selasa (4/2/2025).

Menurut UAS, tidak hanya sholat Subuh yang boleh diqadha, bahkan sholat qobliyah Subuh pun boleh dikerjakan setelah melaksanakan sholat fardhunya. Akan tetapi, mengqadha sholat qobliyah tidak wajib melainkan sunnah, sedangkan mengqadha sholat fardhu wajib.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Penjelasan Buya Yahya tentang Qadha Sholat Subuh

Ilustrasi sholat di rumah
Ilustrasi sholat di rumah. Photo by Michael Burrows:... Selengkapnya

Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya juga membolehkan sholat Subuh dikerjakan di waktu lain jika bangunnya kesiangan. Kapan qadha sholat Subuh dilakukan?

“Kaidahnya lebih cepat lebih bagus. Tidak harus menunggu Subuh besok. Qadhanya bisa sebelum Dzuhur atau setelah Dzuhur. Bebas, gak ada waktunya, yang penting lebih cepat lebih baik,” jelas Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.

Meski diperbolehkan dalam syariat, Buya Yahya mengimbau umat Islam agar tidak mudah meninggalkan sholat. Sebab, orang yang melewatkan sholat -terutama yang fardhu- hukumannya besar di hadapan Allah SWT.

Niat Qadha Sholat Subuh

arti sholat
arti sholat ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Jika muslim kesiangan dan ingin mengqadha sholat Subuh, berikut niatnya yang dibagikan Buya Yahya dan UAS.

أصلي فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة قضاء لله تعالى

Usholli fardhos subhi rok'ataini mustaqbilal qiblati qodho'an lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Subuh sebanyak dua raka'at dengan menghadap kiblat serta qodho karena Allah Ta'ala."

Menurut Buya Yahya, niat qadha sholat Subuh bisa menggunakan lafal yang lebih pendek seperti di bawah ini.

أصلي فرض الصبح 

Usholli fardhos subhi.

Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Subuh.”

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya