Liputan6.com, Jakarta - Ketika hidup terasa berat, keuangan seret, dan pikiran dipenuhi kegelisahan, banyak orang merasa kehilangan arah. Dalam kondisi seperti itu, kemana sebaiknya mencari ketenangan?
Gus Baha memberikan jawaban yang tidak biasa. Menurutnya, jika sedang tidak punya uang dan merasa sangat penat, cobalah pergi ke kuburan atau makam.
Advertisement
"Kalau kamu lagi benar-benar gak punya duit, duit sak penat-penate urip terus merasa gak punya kenikmatan, datang saja ke kuburan," kata Gus Baha, seperti dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @yophys3467, yang membahas cara berpikir yang lebih luas dalam menghadapi kesulitan hidup.
Advertisement
Di kuburan, ada pelajaran besar tentang kehidupan. Semua yang telah meninggal di sana hanya memiliki satu keinginan, yakni kembali ke dunia untuk memperbaiki amal-amalnya.
"Yakinlah semua yang sedang mati keinginannya hanya satu, ingin kembali di dunia dan memperbaiki amal-amalnya," ujarnya.
Pesan ini menunjukkan betapa berharganya waktu yang masih dimiliki oleh orang-orang yang hidup. Dunia, yang sering dianggap penuh masalah, justru menjadi sesuatu yang paling diinginkan oleh mereka yang telah meninggal.
Baca Juga
Â
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Makna Pergi ke Kuburan
Bagi yang masih hidup, setiap detik adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan menebus kesalahan di masa lalu.
Gus Baha menekankan bahwa orang yang sudah meninggal hanya memiliki satu harapan, yakni kembali ke dunia untuk memperbaiki apa yang dulu mereka lalaikan.
"Orang sudah mati itu cita-citanya satu: 'Semoga kita kembali ke dunia.' Untuk apa? Untuk membenahi semua kesalahan yang pernah dilakukan zaman di dunia," katanya.
Maka, jika seseorang merasa hidupnya penuh beban, berkunjung ke kuburan bisa menjadi cara untuk merenung dan mendapatkan perspektif baru tentang kehidupan.
Mengunjungi kuburan bukan berarti mencari kesedihan, tetapi justru menemukan makna bahwa kehidupan yang sedang dijalani saat ini masih memiliki harapan untuk diperbaiki.
Banyak orang yang masih hidup, tetapi justru merasa kehilangan semangat, bahkan ada yang lebih memilih menyerah dalam hidup.
"Terus kamu ingat, 'Ya Allah, Alhamdulillah, sekarang saya masih di dunia. Saya punya satu kesempatan yang diinginkan semua orang yang sudah mati di seluruh dunia,'" ujar Gus Baha.
Ucapan ini menjadi pengingat bahwa masih ada kesempatan untuk bertobat, berbuat baik, dan memperbaiki kehidupan.
Advertisement
Jangan Sampai Putus Asa
Namun, ironisnya, ada juga orang yang masih hidup tetapi justru ingin mati karena merasa terlalu banyak menghadapi masalah.
"Tapi malah, wong isih urip malah kepingin mati saking kakean kasus," lanjutnya.
Bagi Gus Baha, keinginan untuk mengakhiri hidup karena tekanan masalah adalah bentuk keputusasaan yang bertentangan dengan hakikat kehidupan.
Seberat apa pun masalah yang dihadapi, selama masih hidup, masih ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan dan menata ulang kehidupan.
Setiap ujian yang datang bukan untuk melemahkan, tetapi untuk menguatkan dan mendewasakan. Dengan memahami nilai kehidupan, seseorang bisa lebih bersyukur atas kesempatan yang masih dimiliki.
Hidup bukan sekadar menjalani rutinitas, tetapi juga memahami makna di balik setiap perjalanan.
Kehidupan adalah anugerah yang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebelum akhirnya waktu benar-benar habis.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul