Menhan: Presiden Filipina Beri Izin Indonesia Ikut Gempur ISIS

Menhan Ryamizard mengungkapkan, semua menhan Asia tenggara telah memerangi ISIS, termasuk di antaranya patroli bersama di laut.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Jun 2017, 15:01 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2017, 15:01 WIB
20160112-Suasana Rapim Kemhan RI Tahun 2016-Jakarta-Johan Tallo
Menhan Ryamizard Ryacudu saat menghadiri Rapim Kemhan RI Tahun 2016, Jakarta, Selasa (12/1/2016). Rapat membahas tentang meningkatkan sistem pertahanan negara dan kemandirian industri pertahanan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah menteri Pertahanan Asia Tenggara di Tarakan, Kalimantan Timur, Senin 19 Juni kemarin.

Ia mengungkapkan, semua Menhan Asia tenggara telah memerangi ISIS, termasuk di antaranya patroli bersama di laut.

"Kita memang sudah siap dan langkah selanjutnya. Kita sudah kemarin bertemu di Tarakan. Untuk langkah-langkah selanjutnya laut sudah, tinggal darat dan udara," ucap Ryamizard di kantornya, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Apalagi, ia mengungkapkan, untuk gempur ISIS di Filipina sudah mendapat izin dari Presiden Dueterte. Namun masih mencari dasar hukumnya.

"Lagi kita pikirkan karena payung hukumnya belum ada. Walaupun Presiden Filipina Dueterte sudah mengiyakan. Saya ketemu Presiden Filipina dengan Menhan Filipina, dia dukung penuh. Silakan saja katanya. Tapi itu kan Presiden. Yang lain kan, kongres segala macam belum tentu," ungkap Ryamizard.

Meski demikian, dia membeberkan ada celah untuk membantu. Salah satunya dengan melakukan latihan militer bersama.

"Ada satu payung hukum di negara mana pun bisa latihan bersama. Paling tidak kita latihan di Kalimantan, Serawak. Kemudian kita latihan di rangkaian Kepulauan di Filipina Selatan," jelas Ryamizard.

Dia menegaskan tak ada maksud lain. Hanya ingin membantu Filipina terbebas dari ISIS.

"Kita tak punya tujuan lain. Yang pertama membantu Filipina dan mencegah meluas ke Selatan. Dan kita kan terus berusaha ada tahanan kita di sana, ada sipil. Itu harus terpikir. Jadi banyak gunanya kita trilateral," tandas Ryamizard.

 

 

 

 

 

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya